Ilustrasi. Foto: cleanfox.io Berita24.com – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa internet menghasilkan jejak karbon yang dapat meny...
Ilustrasi. Foto: cleanfox.io |
Berita24.com – Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa internet menghasilkan jejak karbon yang dapat
menyebabkan polusi bagi Bumi.
Profesor musik Kyle Devine menyatakan streaming
musik online memancarkan hingga 350 juta kilogram gas rumah kaca dalam satu
tahun di Amerika Serikat saja. Hal itu sama dengan mengendarai 74.000 mobil
selama setahun.
Sebagai perbandingan, Kyle menunjukkan bahwa pada
puncaknya, era kaset rekaman CD musik memancarkan gas rumah kaca sekitar
setengah dari 350 juta. Hal ini memunculkan dugaan bahwa mencetak, mengirim dan
menyimpan album fisik sebenarnya lebih ramah lingkungan dibanding streaming
online.
Selain streaming online, menggunakan layanan
internet lainnya seperti email, browsing, cloud dan lainnya juga merupakan
sumber emisi gas karbon.
The carbon footprint of the internet (jejak karbon dari internet). Foto: morethangreen.es |
Penelitian oleh sekelompok ilmuwan pada 2010 yang
menggunakan penilaian siklus hidup untuk melihat seberapa banyak energi yang
digunakan untuk mentransfer informasi di Internet. Mereka mendapatkan hasil
bahwa nilainya tujuh kilowatt jam, yang merupakan ukuran listrik yang digunakan
per gigabyte untuk mentransfer informasi di Internet.
Listrik internet dapat berasal dari batubara atau
gas alam. Itu juga dapat berasal dari sumber terbarukan seperti energi matahari
atau angin atau pembangkit listrik tenaga air dan juga dapat berasal dari
pembangkit nuklir. Masing-masing sumber ini memancarkan jumlah karbon yang
sangat berbeda. Demi kesederhanaan, peneliti menemukan rata-rata 650 gram
karbon untuk setiap kilowatt jam.
Dampak internet terhadap lingkungan memang sulit
untuk dipahami, namun penelitian yang dipaparkan diatas menunjukkan bahwa
internet menghasilkan karbon dan menguras energi. Maka, untuk mengimbangi hal
tersebut peneliti menganjurkan untuk menanam pohon agar gas karbondioksida
dapat terserap kembali sehingga tidak membahayakan planet.
Sumber: irlpodcast.org