Barang-barang medis dan seorang penyintas Ebola merawat pasien Ebola Ibrahim Mupalalo di dalam Biosecure Emergency Care Unit (CUBE) di ...
 |
|
Barang-barang medis dan seorang
penyintas Ebola merawat pasien Ebola Ibrahim Mupalalo di dalam Biosecure
Emergency Care Unit (CUBE) di ALIMA (Aliansi untuk Tindakan Medis
Internasional) pusat perawatan Ebola di Beni, Republik Demokratik Kongo. Foto: africa.cgtn.com
|
Berita24.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah
Ebola di Kongo sebagai darurat kesehatan internasional pada Rabu (17/7),
dilansir Reuters.
WHO memperingatkan dunia internasional akan ancaman
virus Ebola yang menyebar hingga ke kota besar dan ke negara-negara tetangga di
Afrika.
Hingga kini wabah tersebut dilaporkan menyebabkan hampir
1.700 orang tewas, dan merupakan yang terburuk di Kongo.
Untuk itu, kampanye kewaspadaan dan vaksinasi terus
dilakukan sampai ke daerah pelosok agar penyebaran wabah dapat dihentikan.
Meskipun awalnya WHO telah tiga kali menolak untuk
menyatakan kondisi darurat, akhirnya pihaknya menyatakan kondisi darurat kesehatan
internasional setelah seorang pendeta meninggal setelah melakukan perjalanan ke
Goma, sebuah kota berpenduduk 2 juta di Kongo dan sebuah pintu gerbang ke
negara-negara lain di wilayah tersebut.
Hal itu membuktikan bahwa Ebola telah menginfeksi
orang-orang diperbatasan negara sehingga WHO khawatir wabah tersebut menyebar
hingga ke negara-negara tetangga. Hal itu akhirnya menyadarkan WHO bahwa virus
Ebola di Kongo harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan internasional.
