Ronaldo Bersinar, Tapi Portugal Tergelincir: Malam Ketika Dua Gol Tak Cukup Berita24.com - Di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Rabu (15/10/2...
| Ronaldo Bersinar, Tapi Portugal Tergelincir: Malam Ketika Dua Gol Tak Cukup |
Berita24.com - Di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Rabu (15/10/2025) dini hari, malam itu seharusnya menjadi milik Cristiano Ronaldo. Dua gol indahnya, satu dengan ketepatan naluri di depan gawang dan satu lagi lewat penyelesaian cermat di tiang jauh, seolah memastikan kemenangan Portugal atas Hungaria. Namun, sepak bola kembali menunjukkan sifat lamanya: kejam terhadap mereka yang lengah.
Portugal hanya butuh beberapa menit lagi untuk merayakan langkah awal menuju Piala Dunia 2026. Skor 2–1 sudah di tangan, waktu sudah di penghujung laga, dan para pendukung di Jose Alvalade sudah bersiap bersorak. Tapi kemudian, di menit-menit tambahan yang menegangkan, Dominik Szoboszlai menghancurkan segalanya.
Dari sisi kanan, Daniel Lukacs melepaskan umpan silang yang tampak biasa — kecuali bagi Szoboszlai, yang berdiri bebas tanpa kawalan di tiang jauh. Satu sentuhan saja, dan bola meluncur ke gawang. Dalam sekejap, skor berubah 2–2. Wajah-wajah frustrasi menyelimuti lini belakang Portugal, sementara Ronaldo hanya bisa menatap kosong ke papan skor.
Padahal sebelumnya, semuanya berjalan sesuai naskah. Hungaria sempat mengejutkan publik tuan rumah lewat gol cepat Attila Szalai di menit ke-8. Namun Portugal segera membalas. Nelson Semedo melepas umpan silang rendah yang disambar Ronaldo dari jarak dekat di menit ke-22. Gol itu mengembalikan semangat dan ritme permainan mereka.
Dan seperti biasa, Ronaldo kembali menulis momennya sendiri di penghujung babak pertama. Umpan melengkung Nuno Mendes diarahkan ke tiang jauh, dan di sana sang kapten sudah siap menjemputnya. Satu gerakan cepat, satu sontekan presisi — dan bola bersarang. Skor 2–1. Penonton berdiri, bernyanyi, dan yakin kemenangan sudah di genggaman.
Tapi sepak bola tidak mengenal kepastian sebelum peluit akhir berbunyi. Kelengahan kecil di barisan belakang Portugal — dan Hungaria pun menemukan ruang. Gol Szoboszlai di menit akhir membuat seluruh stadion terdiam. Ronaldo, yang sudah memberikan segalanya malam itu, hanya bisa menunduk kecewa.
Dua gol, satu hasil imbang, dan rasa yang tertinggal di udara: getir. Portugal memang masih memimpin klasemen Grup F dengan 10 poin dari empat laga, tapi langkah menuju Piala Dunia kini tertunda.
Malam itu, di Lisbon, Cristiano Ronaldo sekali lagi membuktikan bahwa dirinya masih menjadi jantung permainan Portugal. Namun ia juga diingatkan bahwa sepak bola, bahkan bagi yang terbaik sekalipun, tidak selalu menghadiahkan akhir yang bahagia.