Berita 24 Indonesia - Pemerintah Korea Selatan pada Jum'at (8/10) mengatakan akan meningkatkan tujuan pengurangan gas rumah kaca dari ...
Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.
Kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC) yang direvisi diusulkan oleh partai yang berkuasa pada bulan Juni lalu akan diperkenalkan secara resmi dalam konferensi perubahan iklim PBB Ke-26 di Glasgow pada bulan November, dengan rencana pemerintah yang disampaikan kepada PBB pada bulan Desember.
NDC yang direvisi adalah tujuan yang sangat beranu dibandingkan dengan negara lain.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengusulkan "Kesepakatan Baru Hijau" yang bertujuan membantu negaranya bangkit kembali dari pandemi Covid-19, sambil akhirnya mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2050.
" Saya percaya kita hidup di era yang belum pernah terjadi sebelumnya yang belum pernah kita lihat atau dengar " Kata Jeon Eui-Chan sebagai ketua komite kepresidenan untuk netralitas karbon dalam konferensi televisi pada Jum'at (8/10/2021), dikutip dari reuters.
Menurut catatan laporan dari panel antarpemerintah , perubahan iklim (IPCC) bahwa manusia hidup dibawah konsentrasi CO2 di atmosfer yang lebih tinggi setidaknya dalam 2 juta/tahun.
Kemudian kelompok lingkungan Korea menyambut baik janji pemerintah Korea Selatan untuk mengurangi emisi, tetapi mengkritik tujuannya terlalu rendah.
Solustion for our climate yang berbasil di Seoul mengatakan target sementara masih belum cukup untuk memenuhi tujuan perjanjian Paris, dan secara tidak bertanggungjawab bergantung pada pengurangan di luar negeri.
" Korea membutuhkan setidaknya 59 persen pengurangan emisi domestik di bawah tingkat 2017, pada tahun 2040 untuk melakukan bagian yang adil di bawah perjanjian Paris " Ucap Joojin Kim sebagai Direktur pelaksana kelompok advokasi.
Lanjut Joojin Kim Korea tertinggal dibelakang, banyak negara maju yang berkomitmen untuk setidaknya mengurangi separuh emisi mereka pada akhir dekade.
Ketika tujuan 40 persen pertama kali diusulkan selama musim panas, Climate Action Tracker mengatakan itu mewakili peningkatan yang signifikan terhadap target awal 2030 negara itu, tetapi belum selaras dengan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perjanjian Paris global.
(Sumber : Reuters)
