Berita 24 Indonesia - Politisi partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik pernyataan dari Direktur Densus Antiteror 88 polri Kombes M.Rosidi yan...
Pernyataan dari Pejabat Densus Antiteror 88 ini Fadli Zon tidak terima, karena menurutnya narasi yang diungkapkan dianggap isunya sebagai bagian dari Islamfobia di Indonesia
" Narasi samacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya densus 88 di bubarkan saja " Tegas Fadli Zon dalam cuitan di akun twitternya @fadlizon yang diunggah pada Selasa (5/10/2021).
Dalam hal tersebut Fadli Zon mengatakan bahwa teroris memang harus diberantaskan, namun jangan dijadikan sebagai komoditas.
Lanjut Fadli Zon menambahkan bahwa lembaga di Indonesia sudah banyak yang menangani kasus terorisme, salah satunya adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
" Harusnya @BNPTRI saja. Teroris separatis yang jelas-jelas menentang Indonesia harusnya yang jadi prioritas, tapi tidak bisa ditangani. Jangan selalu mengembangkan narasi Islamfobia yang bisa memecahbelah bangsa " Tambahannya melalui akun twitternya @fadlizon yang diunggah pada Rabu (6/10/2021).
Densus Antiteror 88 polri sebelumnya menyatakan kemenangan Taliban di Afghanistan menginspirasi teroris di Indonesia yang memiliki pemahaman berbeda tentang agama.
" Euforia kemenangan Taliban ini dapat membawa dampak terhadap keberadaan kelompok teror di Indonesia. Paling tidak dapat dijadikan sebagai sarana propaganda mereka " Ujar Direktur Densus Antiteror 88 polri Kombes M.Rosidi dalam diskusinya yang digelar secara virtual pada Selasa (5/10/2021).
(Foto : Fadli Zon saat menyampaikan pidato dalam seminar Internsional di Universitas Andalas/ Instagram @fadlizon)