Berita 24 Indonesia - Menurut laporan militer Korea Selatan, Korea Utara menembakkan sepasang rudal balistik di lepas pantai timurnya pada ...
Pyongyang terus mengembangkan program senjatanya di tengah
kebuntuan atas pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar persenjataan nuklir
dan rudal balistiknya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Negosiasi, yang dimulai antara mantan Presiden AS Donald
Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2018 berhenti sejak 2019.
“Korea Utara menembakkan dua rudal balistik tak dikenal dari
wilayah pedalaman tengah menuju pantai timur, dan otoritas intelijen Korea
Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis terperinci untuk
informasi lebih lanjut,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dalam
sebuah pernyataan.
“Militer
Korea Selatan telah meningkatkan tingkat pengawasannya dan mempertahankan
kesiapsiagaan penuh
dalam kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat,” tambah JCS.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan rudal itu mendarat di luar
zona ekonomi eksklusifnya. Perdana
Menteri Jepang Yoshihide Suga menyebut peluncuran rudal itu ‘keterlaluan’, dan mengecam keras tindakan tersebut
sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan.
Suga dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in akan mengadakan sesi dewan
keamanan nasional mereka untuk membahas peluncuran tersebut.
Uji coba rudal balistik tersebut adalah yang kedua dilakukan Korea Utara tahun ini yang mengakibatkan mereka mendapat pelanggaran tambahan terhadap sanksi PBB.
“Terlepas dari penguncian pandemi yang diberlakukan sendiri,
Korea Utara terus memprioritaskan modernisasi militer,” kata Leif-Eric Easley,
profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul.
Sumber:
Reuters
Tags: Militer Korea Utara, Denuklirisasi, Senjata Nuklir, Teknologi Nuklir, Rudal Balistik.