Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Tentara AS Korban Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Dimakamkan di Massachusetts

Berita 24 Indonesia -  Jenazah Sersan Marinir Amerika Serikat , Johanny Rosario kembali ke kampung halamannya di Massachusetts dalam peti ma...


Berita 24 Indonesia - Jenazah Sersan Marinir Amerika Serikat, Johanny Rosario kembali ke kampung halamannya di Massachusetts dalam peti mati pada hari Sabtu, (11/9). Ia merupakan salah satu dari sekian anggota tentara Amerika yang tewas di Afghanistan selama perang berlangsung.

 

Beberapa ratus orang berkumpul di dekat Rumah Duka Farrah di Lawrence, Massachusetts, di mana jenazah Rosario tiba dengan mobil jenazah hitam dengan pengawalan sepeda motor polisi.

 

Rosario meninggal di usia 25 tahun, termasuk di antara 13 anggota militer AS yang tewas dalam bom bunuh diri pada 26 Agustus lalu di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.

 

Dalam peristiwa tersebut, Rosario dan rekan lainnya sedang membantu para pengungsi di sebuah pos pemeriksaan di Gerbang Biara bandara ketika bom bunuh diri itu menembus kerumunan. Puluhan warga Afghanistan juga tewas dalam serangan tersebut.

 

Menurut proyek Costs of War di Institut Watson Universitas Brown, sekitar 7.100 personel militer AS tewas dalam konflik yang bermula pada serangan 11 September 2001 silam dan sekitar 2.500 kematian itu terjadi di Afghanistan. Biaya finansial dari konflik tersebut diperkirakan mencapai $6 triliun.

 

Rosario meninggalkan ibu (Maria Ogando) dan adik perempuannya (Kayla). Maria memberi penghormatan terakhir kepada Rosario setelah berkendara satu jam dari Worcester, Massachusetts bersama keluarganya.

 

Kayla yang baru berusia 9 tahun, mengenakan T-shirt dengan nama lengkap Rosario di bagian belakang.

 

Dia adalah pahlawan dan saya sangat sedih melihatnya meninggal. Tapi saya harus selalu mengingat namanya dan apa yang dia lakukan untuk negara kita.” Kata Kayla.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Serangan 11 September, Tentara AS, Perang Taliban, Perang Afghanistan.

Reponsive Ads