Berita 24 Indonesia - New York Times melaporkan s ekitar 1.000 orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk bisa pindah dari Afghanistan ...
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa situasi yang dihadapi
mereka saat ini berharap untuk pergi dari bandara internasional di kota utara
Mazar-i-Sharif setelah Taliban juga menduduki bandara Kabul setelah hari
evakuasi terakhir pasukan AS pada 31 Agustus.
Anggota Partai Republik Komite Urusan Luar Negeri AS Mike
McCaul mengatakan kepada media
setempat bahwa enam pesawat terjebak di bandara Mazar-i-Sharif yang berisikan penerjemah
Amerika dan Afghanistan tidak bisa meninggalkan Afghanistan
karena tidak mendapat izin dari Taliban.
McCaul menambahkan bahwa Taliban menginginkan “sesuatu” seperti
imbalan untuk menyetujui penerbangan beberapa pesawat agar bisa segera meninggalkan
Afghanistan.
Namun pernyataan McCaul disanggah oleh salah seorang yang
mengetahui upaya evakuasi tersebut
dengan mengatakan bahwa tidak benar menggolongkan penumpang sebagai ‘sandera’ dengan meminta imbalan.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan
tidak memiliki sarana yang dapat diandalkan untuk mengonfirmasi rincian dasar
penerbangan charter, termasuk jumlah warga AS dan penumpang lainnya.
Dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken oleh perwakilan
AS dari Partai Republik lainnya, Mike Waltz mengatakan bahwa dia diberitahu
oleh beberapa LSM akan ada penerbangan charter yang tersedia dan didanai oleh
lembaga swasta siap untuk menerbangkan orang keluar.
Sumber:
Reuters
Tags: Evakuasi Warga Afghanistan, AS vs Taliban, Perang Taliban.