Berita 24 Indonesia - Menteri luar negeri Korea Selatan dan China mengadakan pembicaraan di Seoul pada Rabu, (15/9) di tengah kekhawatiran a...
Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Korea Utara
mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh baru
strategis akhir pekan lalu, yang menurut para analis merupakan senjata pertama Korea
Utara dengan kemampuan nuklir.
Tes tersebut menggarisbawahi kemajuan yang stabil dalam
program senjata Pyongyang di tengah kebuntuan atas pembicaraan untuk mengubah program nuklir dan
rudal balistik Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi dari AS.
Berdasarkan laporan kementerian luar negeri Korsel, menteri Chung Eui-yong dari Korea Selatan bertemu dengan
Wang Yi perwakilan dari China pada hari kedua dari jadwal pertemuan kedua negara tersebut.
Chung bersumpah untuk terus membina perdamaian dengan Korea Utara dengan mengungkapkan
harapan bahwa Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing dapat memberikan
kesempatan untuk memulai upaya itu.
“Kami
berharap China akan secara konsisten mendukung proses perdamaian di semenanjung Korea,” kata Chung.
“Kami
berharap bahwa Olimpiade Asia Timur Laut estafet, dari Pyeongchang pada 2018 ke
Tokyo pada 2021 ke Beijing pada 2022, akan diselenggarakan dengan sukses
sebagai Pertandingan yang bebas epidemi, aman dan damai.” Tambahnya.
Wang meminta kerja sama lebih lanjut untuk memperluas
kepentingan bersama dengan lebih
cepat dan stabil dalam memperkuat hubungandiplomatik yang menandai peringatan 30 tahun mereka tahun depan.
Kedua belah pihak mengadakan pertemuan terpisah untuk
memetakan langkah-langkah meningkatkan pertukaran budaya, yang telah bekurang dalam
beberapa tahun terakhir karena reaksi China atas kerja sama AS dengan Korea
Selatan.
Sumber:
Reuters
Tags:
Denuklirisasi, Senjata Nuklir, Teknologi Nuklir, Hubungan Diplomatik.