Berita 24 Indonesia - Kurang dari 5.000 orang di Hong Kong dari kalangan elite mulai memberikan suara untuk kandidat calon pemimpin berikutn...
Calon kandidat dari kalangan pro-demokrasi
hampir tidak hadir dalam pemilihan pertama Hong Kong, sejak Beijing merombak sistem
pemilihan kota dengan
mengatakan bahwa ‘hanya patriot’ yang memerintah kota di China.
“Sistem
pemilihan ini bertujuan untuk
memastikan patriot mengelola Hong Kong. Saya meragukan bahwa pemerintah atau negara
lain akan mengizinkan pemilihan umum untuk legislatif lokal mereka dari
orang-orang yang misinya adalah untuk merusak kepentingan nasional atau
keamanan nasional.” Kata
Carrie Lam, kepala eksekutif Hong Kong.
Pihak keamanan telah meningkatkan pasukan di seluruh kota
dengan perkiraan 6.000 petugas dikerahkan untuk memastikan pemungutan suara
yang lancar, di mana sekitar 4.900 orang diperkirakan akan memberikan suara.
Perubahan pada sistem politik yang terbaru adalah
serangkaian langkah Beijing dalam menertibkan keamanan nasional seperti subversi, pemisahan
diri, terorisme, atau kolusi dengan pasukan asing.
Parlemen China pada bulan Mei mengubah sistem pemilihan Hong
Kong dengan mengurangi
perwakilan demokratis di lembaga dan memperkenalkan sistem pemeriksaan calon pemilihan.
Keanggotaan komite untuk 117 anggota dewan distrik tingkat
komunitas yang didominasi oleh kaum demokrat telah dihapus, sementara lebih
dari 500 kursi yang ditujukan untuk kelompok bisnis dan politik ditambah.
Sumber:
Reuters
Tags:
Politik Hong Kong, Pemilu Hong Kong, Pemerintah China.