Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Pesawat Jet Hingga Drone Canggih, China Pamerkan Teknologi Militer

Berita 24 Indonesia - China p amerkan teknologi militer kelas atas di pertunjukan udara terbesar minggu ini, sambil menyiarkan ambisinya ya...


Berita 24 Indonesia - China pamerkan teknologi militer kelas atas di pertunjukan udara terbesar minggu ini, sambil menyiarkan ambisinya yang berkembang dalam membangun kekuatan militernya dengan eksplorasi ruang angkasa dan pesawat komersial.

 

“Platform utama yang beroperasi dengan PLAAF yang sangat rahasia ditampilkan kepada publik untuk pertama kalinya dan menarik banyak perhatian dari audiens internasional,” kata Kelvin Wong, editor pertahanan Janes yang berbasis di Singapura.

 

Wong merujuk ke WZ-7 Xianglong, sebuah drone pengintai jarak jauh dengan spesifikasi yang sama seperti Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk buatan AS tetapi dengan mesin yang lebih rendah.

 

WZ-7 terlihat beroperasi dari pangkalan udara dekat dengan perbatasan perbatasan Korea Utara dan Laut Cina Selatan, kata Wong.

 

China telah bekerja keras untuk meningkatkan kinerja mesin buatannya sendiri, yang tertinggal dari teknologi Barat. Di pameran itu, untuk pertama kalinya ia menerbangkan jet tempur J-20 dengan mesin buatan sendiri.

 

Pengujian juga sedang dilakukan untuk dua jenis mesin domestik untuk pesawat angkut Y-20, kata kepala perancang pesawat kepada Global Times.

 

Adapula pesawat tempur perang elektronik J-16D, yang paling mirip dengan EA-18G Growler buatan AS juga dipamerkan dalam pertunjukkan tersebut.

 

China juga mengungkapkan sedang mengejar drone loyal wingman untuk membantu melindungi jet tempur mereka, sejalan dengan proyek saingan di Amerika Serikat, Inggris, Australia, India, dan Rusia. Pengembang tidak menyebutkan apakah drone konsep Feihong FH-97 itu akan diekspor atau tidak.

 

Di pesawat komersial, China meningkatkan upaya untuk menjadi lebih mandiri dalam teknologi utama di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

 

Aero Engine Corp of China menampilkan model mesin CJ1000 yang berputar dan berukuran penuh yang sedang dikembangkan untuk pesawat berbadan sempit C919, yang pada akhirnya dapat menggantikan mesin CFM International LEAP-1C yang diimpor.

 

C919 merasa lebih sulit untuk memenuhi target sertifikasi dan produksi berkat aturan ekspor AS yang ketat terhadap produk buatan China. Pembuat pesawat juga merasa semakin sulit untuk mendapatkan sertifikasi untuk model baru yang akan bersaing dengan pesawat buatan China.

 

Airbus A220, seri Embraer E-Jet E2 dan turboprop ATR 42-600 belum disetujui oleh regulator penerbangan China meskipun telah beroperasi di tempat lain selama bertahun-tahun.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Militer China, Teknologi Pertahanan China, Pertunjukkan Udara China.

Reponsive Ads