Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Menteri Luar Negeri Filipina Dukung Kapal Selam Bertenaga Nuklir Australia di Perairan Indo-Pasifik

Berita 24 Indonesia - Filipina mendukung kemitraan pertahanan baru antara Amerika Serikat, Inggris , dan Australia atau aliansi AUKUS dala...


Berita 24 Indonesia - Filipina mendukung kemitraan pertahanan baru antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia atau aliansi AUKUS dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.

 

Hubungan trilateral tersebut membuat Australia mendapatkan teknologi untuk kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari perjanjian yang dimaksudkan untuk menyaingi pertumbuhan kekuatan China.

 

“Peningkatan kemampuan sekutu untuk memproyeksikan kekuatan yaitu dengan cara memulihkan dan menjaga keseimbangan ketimbang mengacaukannya,” kata menteri luar negeri Filipina, Teodoro Locsin, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, (21/9).

 

Pernyataan Locsin berbeda dengan sikap Indonesia dan Malaysia yang membunyikan alarm tentang kapal selam tenaga nuklir di tengah persaingan negara adidaya di Asia Tenggara.

 

Locsin mengatakan bahwa tanpa kehadiran senjata nuklir yang sebenarnya, langkah AUKUS tidak akan melanggar perjanjian 1995 untuk menjauhkan senjata nuklir dari Asia Tenggara.

 

Laut China Selatan terus menjadi sumber ketegangan antara China dengan negara-negara pantai lainnya, seperti Filipina dan Vietnam. Amerika Serikat yang merupakan mitra Filipina dan sekutu Barat melakukan operasi kebebasan navigasi yang ditanggapi dengan marah oleh China.

 

China berpendapat mereka campur tangan didaerah perairan yang diklaim sebagai miliknya. Namun konflik ketegangan kembali terjadi ketika Vietnam dan Filipina menuduh China melecehkan para nelayan. Filipina juga marah tentang kehadiran ratusan kapal China di dalam zona ekonomi eksklusifnya.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Konflik Laut China Selatan, AS vs China, Pelanggaran China di Laut China Selatan.

Reponsive Ads