Berita 24 Indonesia - Koalisi dari 1.500 kelompok lingkungan menyerukan pembicaraan tentang perubahan iklim internasional yang akan dimulai...
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk memacu komitmen yang
lebih serius oleh negara-negara untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050
dan menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celcius.
Delegasi yang terdiri dari 190 negara menghadiri pembicaraan
tahunan gagal terlaksana karena banyak negara masih berjuang menangani Covid-19
dan mendorong untuk vaksinasi.
“Kekhawatiran kami adalah bahwa negara-negara yang paling
terkena dampak krisis iklim dan negara-negara yang menderita karena kurangnya
dukungan oleh negara-negara kaya dalam menyediakan vaksin akan dikeluarkan dari
pembicaraan,” kata Direktur Eksekutif CAN Tasneem Essop.
Farhan Haq, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio
Guterres mengatakan untuk memerangi perubahan iklim yang ditetapkan secara
ilmiah yang berarti penundaan COP26 membawa dampak yang lebih buruk.
“Komunitas ilmiah global menjelaskan bahwa perubahan iklim
merupakan keadaan darurat global. Langkah yang perlu dilakukan dalam menjaga
tujuan Perjanjian Paris untuk melindungi negara dan komunitas dari dampak perubahan
iklim yang buruk.” Kata Haq.
Tuan rumah COP26 Inggris mengatakan akan menawarkan vaksin
kepada delegasi yang membutuhkannya dan sejak itu mengatakan vaksinasi di bawah
program ini akan dimulai minggu ini.
Namun CAN
mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Inggris lambat dalam memberikan vaksin
dan akibatnya banyak negara kemungkinan akan tertinggal.
Presiden COP26 Inggris, Alok Sharma, mengatakan Inggris akan
membayar biaya karantina dan pembicaraan penting tetap berjalan sesuai rencana.
“Memastikan bahwa suara mereka yang paling berpengaruh
tentang perubahan iklim. Jika kita ingin mewujudkan planet kita, kita
membutuhkan semua negara dan masyarakat sipil untuk membawa ide dan ambisi
mereka ke Glasgow,”
kata Sharma dalam sebuah penyataan.
Sumber:
Reuters
Tags: Perubahan Iklim, Dampak Perubahan Iklim, Pemanasan Global.