Berita 24 Indonesia - Pesawat jet C919 China dari Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) mengalami kesulitan untuk memenuhi target serti...
COMAC memiliki 815 pesanan sementara, tetapi hanya China
Eastern Airlines yang memesan lima jet. Maskapai
tersebut baru bisa
menerima satu pesawat C919
akhir tahun ini, sisanya akan dikirim tahun depan
secara bertahap, dua pada 2022 dan dua lagi pada 2023.
Sebelumnya Pada
Desember 2020, AS telah mewajibkan lisensi khusus untuk mengekspor suku cadang
dan bantuan teknologi ke perusahaan mana pun yang terkait dengan militer China.
Pemasok yang terkait dengan AS dan tidak memiliki lisensi berdampak pada hambatan yang telah menyebabkan keterlambatan sertifikasi
China dan memengaruhi serta
menunda produksi pesawat selama berbulan-bulan.
“Salah
satu rintangan terbesar adalah rantai pasokan, inflasi, ketersediaan material,
dan perubahan pemasok,”
kata pakar rantai pasokan kedirgantaraan Alex Krutz dari konsultan
kedirgantaraan Patriot Industrial Partners yang berbasis di AS.
“Para
pemasok mungkin tidak memiliki likuiditas untuk membuat perubahan
pasca-sertifikasi atau bersedia seperti beberapa tahun lalu untuk terus
mendukung program produksi tingkat rendah awal seperti COMAC,” tambahnya.
“COMAC sangat sibuk dengan uji kelayakan, mereka terlambat
dari jadwal dan terbang sebanyak mungkin untuk mencapai jam minimum yang
diperlukan untuk sertifikasi China. Terlepas dari semua masalah, COMAC sangat bertekad untuk
mendapatkan sertifikasi, karena ini adalah tugas politik terpenting.”
Sumber lain
mengatakan bahwa C919 kemungkinan akan menerima sertifikasi sesuai dengan tipenya dari
regulator penerbangan China akhir tahun ini, tetapi akan ada daftar panjang
batasan pada operasi penerbangan. Bahkan mungkin setelah sertifikasi, COMAC harus
melakukan peningkatan lainnya.
Sumber:
Reuters