Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Gara-gara Pandemi, Tingkat Pendidikan Indonesia Mencapai Tingkat Kritis

Berita 24 Indonesia - Para ahli mengatakan goncangan ekonomi akibat pandemi dan penutupan sekolah selama pandemi virus corona telah menjad...


Berita 24 Indonesia - Para ahli mengatakan goncangan ekonomi akibat pandemi dan penutupan sekolah selama pandemi virus corona telah menjadi pukulan telak bagi banyak dari 68 juta siswa di Indonesia.

 

Hal ini juga mengancam strategi Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk menciptakan ekonomi global lima besar pada tahun 2045 yang didorong oleh tenaga kerja terampil.

 

“Indonesia mengalami krisis pembelajaran besar sebelum pandemi dan model kami menunjukkan bahwa itu menjadi jauh lebih buruk saat ini. Anak-anak yang belajar jauh lebih sedikit daripada yang seharusnya dalam persaingan ekonomi global yang kompetitif.Kata Noah Yarrow, seorang spesialis pendidikan di Bank Dunia.

 

Menyoroti pergeseran tingkat pendidikan di Indonesia menuju tahap yang lebih kritis, sebuah laporan Bank Dunia yang dirilis mengatakan pandemi membuat lebih dari 80% anak berusia 15 tahun berada di bawah tingkat kemampuan membaca minimum yang diidentifikasi oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

 

Hal ini meningkat tajam dari 70% siswa yang tidak dapat mencapai tolok ukur literasi dasar dalam pengujian oleh Program for International Student Assessment (PISA) OECD pada tahun 2018, yang menempatkan Indonesia di 8% terbawah dari 77 negara peserta.

 

Sebelum pandemi, rata-rata siswa Indonesia memiliki pembelajaran yang efektif sekitar 7,8 tahun. Turun menjadi 6,9 tahun pada Juli tahun ini. Kemendikbud mengakui penutupan sekolah memiliki dampak besar pada hasil belajar anak-anak.

 

Ini fenomena global, tidak hanya berada di Indonesia. Saat ini kami mendorong sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas agar anak-anak dapat kembali bersekolah, bersosialisasi dengan guru dan teman-temannya, serta membangun kembali semangat belajar mereka.” Kata Kemendikbud dalam sebuah pernyataan.

 

Dengan ditutupnya sekolah, Indonesia mengembangkan kurikulum darurat yang disederhanakan dengan menyiapkan sistem pembelajaran online dengan bantuan kuota internet gratis serta Program TV dan radio untuk pembelajaran jarak jauh.

 

Namun studi Bank Dunia menemukan, rata-rata siswa belajar hanya 2,2 - 2,7 jam/hari. Kurang dari setengah siswa melakukan pembelajaran online dengan lebih dari 90% siswa selalu menerima tugas oleh guru melalui aplikasi pesan.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Dampak Pandemi di Dunia, Penutupan Sekolah, Kapan Sekolah Tatap Muka, Sekolah Online.

Reponsive Ads