Berita 24 Indonesia - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan lima menteri kabinet berhasil selamat dari seruan “ mosi tidak percaya...
Prayuth menerima 264 suara mayoritas dan 208 menentang. Pihak oposisi membutuhkan 242 dari
482 suara parlemen untuk menggulingkan perdana menteri. Prayuth mengatakan dia tetap percaya diri setelah pemungutan
suara.
Anggota oposisi menuduh kepemimpinan Prayuth salah dalam menangani
pandemi dan mengkritik atas dampak ekonomi yang terjadi serta lambatnya peluncuran vaksin yang dilakukan oleh pemerintah.
Ini adalah gerakan kecaman ketiga yang dipertahankan
pemerintah dan datang ketika pengunjuk rasa pro-demokrasi merencanakan lebih
banyak demonstrasi pada hari Sabtu.
Unjuk rasa baru-baru ini berubah menjadi kekerasan, dengan
pasukan keamanan menggunakan gas air mata, meriam air dan peluru karet terhadap
para demonstran yang
melemparkan batu dan petasan.
Thailand telah melaporkan lebih dari 1,2 juta infeksi dan
lebih dari 12.000 kematian terkait virus corona yang didominasi oleh varian
Delta sejak April. Kementerian
Kesehatan Thailand melaporkan peningkatan kasus harian terbesar terjadi pada pertengahan Agustus dengan
lebih dari 23.000 kasus.
Peluncuran vaksin dimulai terlambat pada Juni di tengah wabah
paling parah terjadi karena
varian Delta. Orang-orang yang terinfeksi tidak dapat menemukan perawatan medis dan
beberapa meninggal ketika
isolasi mandiri di rumah. Baru sekitar 13% dari 66 juta penduduk Thailand yang telah divaksinasi lengkap.
Pemerintah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021
untuk ketiga kalinya, menjadi 0,7%-1,2% dari 1,5%-2,5%. Ekonomi Thailand menyusut 6,1% dari tahun lalu.
Sumber:
Reuters
Tags: Demo Anti-Pemerintah, Pemerintah Gagal Kendalikan Pandemi, Pemerintah Thailand.