Berita 24 Indonesia - Insinyur sekaligus investor Korea Selatan Shaun (30) memiliki rencana besar untuk mengembangkan sebidang tanah d ...
“Saya berencana untuk merancang gedung yang cocok untuk
menjadi pertunjukan K-pop dan pemutaran K-drama. Ini
mungkin dapat menghasilkan model bisnis yang dapat menguntungkan dalam dua hingga tiga tahun nanti.” Kata Shaun kepada Reuters.
Proyek besar Shaun ada di dunia virtual berbasis blockchain
Decentraland. ‘Metaverse’ menjadi prospek futuristik bagi sebagian
besar dunia dan menjadi
semakin nyata ketika akan dikembangkan di
Korea Selatan.
Fitur seperti
permainan avatar digital,
berjalan-jalan dengan teman, mengadakan pertemuan sosial, berbelanja dan
berpesta serta membuat
rencana untuk membangun kota dan bisnis dilakukan secara virtual.
Pengguna dapat membeli tanah di dunia maya dengan tujuan
untuk menampung bisnis nyata, seperti klub malam yang membebankan biaya akses
kepada pengguna. Manajer investasi, perusahaan telekomunikasi, dan bahkan
pemerintah Korea Selatan semuanya bisa terhubung
dengan mudah.
Samsung Asset Management mengharapkan Samsung Global
Metaverse Fund-nya, dapat
dengan mudah untuk menarik keuntungan
100 miliar won ($86,49 juta) pada akhir tahun 2021, dengan perkiraan sekitar 1-2 miliar
won setiap hari.
Choi Byung-geun, wakil presiden Manajemen Aset Samsung
mengatakan minatnya
pada metaverse telah tumbuh sejak pandemi karena ‘Work From Home’. Dana Samsung
diluncurkan hanya dua minggu setelah KB Asset Management's KB Global Metaverse
Economy Fund.
“Dengan melihat perusahaan teknologi
besar global seperti Facebook sudah
menuju ke arah bisnis metaverse, industri ini bisa menghasilkan lebih banyak uang,” kata Choi.
SK Telecom, salah
satu operator seluler terbesar di Korea meluncurkan 'ifland' metaverse pada bulan Juli di mana
para penghuni dapat menjadi tuan rumah dan menghadiri pertemuan dengan avatar
animasi lainnya.
“Ketika
tren sosial bergeser ke non-tatap muka karena era pandemi, permintaan layanan
metaverse terus melonjak. Ada
ribuan kamar yang dibuat setiap hari dan puluhan ribu pengguna harian.” Kata seorang pejabat SK
Telecom kepada Reuters.
SK Telecom adalah bagian dari ‘Metaverse Alliance’ yang diluncurkan oleh pemerintah Korea
Selatan pada pertengahan Mei yang mencakup lebih dari 200 perusahaan dan
institusi.
Masyarakat Korea Selatan secara khusus terbuka terhadap
atraksi metaverse, meskipun masih belum jelas sejauh mana bisa memengaruhi
kehidupan nyata atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perkembangannya.
Sumber: Reuters