Berita 24 Indonesia - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menghentikan salah satu syarat masuk taruna paling kontroversi dengan melakukan...
Ini merupakan
sebuah langkah yang tepat dengan menghentikan tes keperawanan ketika para calon
taruna wanita atau para aktivis menentang adanya praktik tersebut.
Menurut Human
Rights Watch (HRW) pada penyelidikan tahun 2014 mengatakan ‘tes dua jari’ yang
dilakukan dokter dengan memeriksa selaput dara wanita dalam seleksi untuk menentukan
keperawanan adalah tindakan yang kasar dan kejam.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga menanggapi hal ini dengan mengatakan
melakukan tes keperawanan ‘tidak memiliki validitas ilmiah’ dan penampilan selaput
dara bukanlah indikator hubungan seksual yang biasanya sering terjadi melainkan
juga karena beberapa faktor.
Andika
Perkasa Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia mengatakan kepada wartawan pada
hari Selasa, (10/8) bahwa tes semacam itu tidak lagi dilakukan di tentara.
“Proses
seleksi tentara untuk rekrutan pria dan wanita harus sama. Apakah selaput dara
robek atau sebagian pecah yang terjadi saat seleksi, sekarang tidak ada lagi
semacam itu.” Kata Andika yang dikonfirmasi oleh juru bicara militer.
Kelompok
hak asasi manusia menyambut baik pengumuman tersebut. Andreas Harsono peneliti
Indonesia di HRW mengatakan hal seperti itu memang harus dihentikan, praktik
semacam itu hanya akan merendahkan dan mendiskriminasi keberadaan perempuan
serta membuat traumatis.
Sumber:
Reuters
Tags:
Tentara Nasional Indonesia, Tes Keperawanan Masuk TNI, Seleksi Masuk TNI.