Berita 24 Indonesia - Senin, (30/8) Kementerian kesehatan Selandia Baru melaporkan kematian pertama yang tercatat terkait dengan vaksin C o...
Berita kematian itu muncul ketika Selandia Baru tengah memerangi
wabah varian Delta setelah hampir enam bulan bebas virus.
“Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian setelah vaksinasi dikaitkan dengan vaksin Pfizer Covid-19,” kata
kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Panel independen
pemantau vaksin mengaitkan kematian
wanita itu dengan miokarditis, efek samping
vaksin Pfizer yang langka.
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang dapat
membatasi kemampuan organ untuk memompa darah dan dapat menyebabkan perubahan
ritme detak jantung.
Sebagai tanggapan, pembuat Pfizer mengakui mungkin ada
laporan miokarditis yang jarang terjadi setelah vaksinasi, tetapi efek samping
seperti itu sangat jarang.
“Pfizer
menanggapi kejadian buruk yang berpotensi terkait dengan vaksin kami dengan
sangat serius,” katanya kepada Reuters.
“Kami
memantau dengan cermat semua peristiwa semacam itu dan mengumpulkan informasi
yang relevan untuk dibagikan dengan otoritas terkait di seluruh dunia.”
Kementerian kesehatan mengatakan masalah medis lainnya pada
saat yang sama dapat mempengaruhi hasil setelah vaksinasi tetapi manfaat vaksin melebihi risiko
dari efek samping.
Selandia Baru menyetujui untuk penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech, Janssen, dan AstraZeneca, tetapi hanya
vaksin Pfizer yang digunakan
untuk program vaksinasi
nasional dan sudah diluncurkan ke publik.
53 kasus baru menambah jumlah infeksi virus corona di Selandia Baru dengan total 562
kasus. Selandia Baru juga tengah melakukan langkah pencegahan dengan penguncian nasional yang
diberlakukan untuk membatasi
penyebaran varian Delta.
Sumber: Reuters
Tags: Covid di Dunia, Vaksin Pfizer, Vaksin Moderna, Vaksin AstraZeneca.