Berita 24 Indonesia - Negara-negara di Asia Tenggara membutuhkan lebih banyak bantuan untuk program vaksinasi nasional mereka ketika lonjak...
Alexander
Matheou Direktur Asia Pasifik Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Asia Tenggara
lolos dari kemungkinan yang terburuk saat pandemi tahun lalu, tetapi
mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir.
“Lonjakan Covid-19
yang didorong oleh varian Delta ini mengklaim korban tragis pada keluarga di
seluruh Asia Tenggara dan masih jauh dari kata selesai,” kata Matheou.
Lonjakan kasus
yang terjadi setiap hari juga terjadi karena lambannya respon pemerintah dalam
menyikapi awal pandemi dan sistem perawatan kesehatan yang rapuh serta
peluncuran vaksinasi yang tertinggal.
Dilansir dari
Reuters, tercatat bahwa sebagian besar negara Asia Tenggara termasuk Vietnam,
Thailand, Philipina, dan Indonesia telah mencatat tingkat vaksinasi yang
rendah. Jauh dibawah negara-negara seperti Kanada, Spanyol, dan Inggris yang telah
melakukan inokulasi lebih dari 60% penduduknya.
Indonesia
dan Filipina sebagai negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara, baru memvaksinasi
lengkap sekitar 10-11% penduduknya, sementara Vietnam berada di bawah 2%.
“Dalam
jangka pendek, kita membutuhkan upaya yang jauh lebih besar dari negara-negara
kaya untuk segera membagikan jutaan dosis vaksin berlebih mereka dengan
negara-negara di Asia Tenggara,” kata Matheou.
Sebelumnya,
Thailand mengumumkan akan menggunakan dua jenis vaksin sebagai program vaksinasi
nasionalnya. Thailand memesan setidaknya 12 juta dosis vaksin Sinovac sebagai dosis
pertama dan akan menggunakan AstraZeneca sebagai vaksinasi dosis kedua.
Pencampuran
dua dosis vaksin yang berbeda diharapkan mampu melindungi dan melawan virus
corona varian Delta yang sangat menular.
Sumber:
Reuters
Tags: Covid di Thailand, Kasus Kematian di Dunia, Vaksinasi di Dunia.