Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

PM Ismail Sabri Kembali Angkat Menteri Sebelumnya untuk Kabinet Pemerintahan Baru

Berita 24 Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob membentuk kabinetnya pada Jumat, (27/8) waktu setempat dengan mengangk...


Berita 24 Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob membentuk kabinetnya pada Jumat, (27/8) waktu setempat dengan mengangkat kembali menteri keuangan dan lainnya dari pemerintahan sebelumnya.

 

Ismail Sabri dilantik sebagai perdana menteri pekan lalu dengan menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri setelah gagal mempertahankan suara mayoritas di parlemen.

 

Dia mengambil alih ketika kemarahan publik atas tumbuhnya tuntutan kepada pemerintah yang gagal mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 dan menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh penguncian yang diperpanjang.

 

Ismail Sabri kembali mengangkat Tengku Zafrul Aziz sebagai menteri keuangan, yang pernah memegang jabatan di pemerintahan Muhyiddin.

 

Dia juga menunjuk kembali empat menteri senior diantaranya menteri perdagangan, pertahanan, pekerjaan, dan pendidikan internasional.

 

Pembentukan kabinet ini merupakan perumusan kembali berdasarkan situasi saat ini, guna menjaga stabilitas dan mengutamakan kepentingan dan keselamatan rakyat Malaysia di atas segalanya,” kata Ismail Sabri dalam pidato yang disiarkan televisi.

 

Dia mengatakan setiap kementerian perlu membuktikan pencapaian awalnya dalam 100 hari pertama, menambahkan bahwa pemerintah bertujuan untuk membuka kembali kegiatan ekonomi secara bertahap dengan virus corona yang diperkirakan akan mewabah.

 

Khairy Jamaluddin yang telah mempelopori program inokulasi Malaysia sebagai menteri sains, sekarang akan bertanggung jawab atas kementerian kesehatan, bertukar dengan Adham Baba yang akan mengawasi peluncuran vaksin berikutnya.

 

Kehadiran tokoh-tokoh di kabinet sebelumnya menimbulkan keraguan apakah pemerintahan baru akan mampu menghindari kesalahan di tengah kemarahan publik atas kebijakan penguncian yang gagal dan kegagalan untuk bertindak terhadap politisi yang melanggar aturan.

 

Ini bukan kabinet yang dirumuskan ulang, ini semacam kabinet yang saling rombak dalam arti dengan wajah lama namun saling bertukar posisi menteri. Saya tidak berharap banyak pada kabinet baru ini untuk bisa lebih baik dari sebelumnya karena mereka adalah orang-orang yang sama.” Kata Oh Ei Sun, seorang rekan senior di Institut Urusan Internasional Singapura.

 

Malaysia merupakan salah satu negara dengan tingkat infeksi Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1,6 juta kasus positif dan 15.211 kematian.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Pemerintahan Baru Malaysia, Pemerintah Gagal Kendalikan Pandemi, Perdana Menteri.

Reponsive Ads