Berita 24 Indonesia - Mantan penerjemah Angkatan Darat AS Hamidullah Ehsan memberikan kisah yang menegangkan selama tugasnya di Afghanistan...
Berita 24 Indonesia - Mantan penerjemah Angkatan Darat AS Hamidullah Ehsan memberikan kisah yang menegangkan selama tugasnya di Afghanistan.
Ehsan yang bertugas menerjemahkan untuk
beberapa unit tentara di Kandahar dari 2008 hingga 2012 selama perang 20 tahun melawan
Taliban, takut akan
pembalasan dari para militan.
“Mereka meminta penerjemah, meminta orang-orang yang ada di
militer, meminta semua orang itu dan mereka akan membunuh mereka.” Katanya.
Ehsan saat
ini tinggal di Modesto, California setelah mendapatkan Visa Imigran
Khusus yang dirancang untuk orang-orang yang bekerja dengan militer AS pada
tahun 2015.
Ehsan memiliki
satu saudara perempuannya yang masih berada
di Kabul bersama suami dan anaknya yang masih bayi. Ehsan telah
memasukkan namanya ke dalam daftar evakuasi dan siap melakukan apa pun untuk
mengeluarkannya.
“Yang
saya inginkan dari pemerintah AS adalah meneleponnya dan memintanya datang ke
bandara. Saya siap membayar tiketnya kembali ke sini. Saya ingin
agar mereka aman.” Tambahnya.
Ribuan warga Afghanistan dan orang asing yang putus asa
memadati bandara ibu kota Kabul, di mana pasukan militer AS dan Barat terus
membuka jalan terakhir untuk melarikan diri dari penguasa baru Taliban.
Ehsan paling peduli dengan wanita seperti saudara
perempuannya yang tinggal di Afghanistan. Dia percaya kembalinya versi hukum
Islam kejam yang diberlakukan Taliban saat berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001
akan menjadi bencana bagi hak-hak perempuan.
Taliban melarang gadis-gadis sekolah, melarang perempuan
bekerja, dan memaksa mereka untuk menutupi wajah mereka serta ditemani oleh
seorang kerabat laki-laki ketika ingin keluar rumah mereka.
“Ada banyak kemajuan yang terjadi di Afghanistan tetapi
sekarang semuanya akan menjadi nol. Apa
yang mereka lakukan, tinggal di rumah? Tidak ada. Tidak sekolah. Tidak ada
universitas. Tidak ada pembicaraan. Hanya menutupi diri.”
“Mereka
tidak pernah berubah. Saya
tidak bisa membandingkan mereka dengan manusia mana pun di planet ini. Mereka
lebih berbahaya daripada siapa pun yang Anda pikirkan.”
Sebelumnya,
Dalam konferensi pers pertama mereka setelah merebut Kabul, Taliban berjanji dengan mengatakan
perempuan akan diizinkan bekerja dan belajar sesuai hukum Islam.
Sumber: Reuters
Tags: Afghanistan vs Taliban, Taliban Ambil Alih Kabul, AS vs Taliban.