Berita 24 Indonesia - Partai oposisi Malaysia beserta sekutu utamanya menolak permohonan dukungan dari Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yan...
Cengkeraman
Muhyiddin pada kekuasaan Malaysia mulai goyah sejak Maret 2020 dengan berkurangan mayoritas
dukungan dari partai koalisi yang tidak stabil.
Dia telah
menentang desakan untuk mundur, namun tekanan pada kekuasaannya mencapai puncak
setelah beberapa anggota parlemen dalam koalisinya yang berkuasa menarik
dukungan.
Dalam
pidato yang disiarkan televisi pada hari Jumat, (14/8) Muhyiddin mengakui untuk
pertama kalinya bahwa ia tidak memiliki dukungan dan mendesak anggota parlemen
oposisi untuk mendukungnya dalam mosi percaya untuk menopang pemerintahannya
dan mencegah pemilihan.
Sebagai
imbalan atas dukungannya, Muhyiddin berjanji untuk membatasi masa jabatan
perdana menteri menjadi dua masa jabatan lima tahun, memperkenalkan
undang-undang 'anti-hopping' untuk mencegah pejabat terpilih
melompati partai, dan memastikan usia pemilih minimum adalah langsung
diturunkan menjadi 18 dari 21.
“Ini adalah
pertama kalinya dalam sejarah Malaysia di mana seorang perdana menteri mengakui
bahwa dia telah kehilangan dukungan mayoritas namun terus secara terbuka
meminta dukungan oposisi,” kata blok oposisi utama Pakatan Harapan dalam sebuah
pernyataan Jumat malam.
Partai-partai oposisi dan sekutu utama Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengecam tawaran Muhyiddin merupakan sebagai bentuk ‘penyuapan’ kepada lawannya.
“UMNO tidak
dapat mempertimbangkan semua tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki
legitimasi sebagai perdana menteri,” kata presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi
dalam sebuah pernyataan.
Sumber:
Reuters
Tags:
Pemerintah Malaysia, Pengunduran Diri Kepala Pemerintahan, PM Muhyiddin Yassin.