Berita 24 Indonesia - Berdasarkan media pemerintah, militer Myanmar kembali telah menangkap dua jurnalis lokal di antara puluhan penahan...
Sithu Aung Myint seorang jurnalis untuk situs berita Frontier
Myanmar dan komentator radio Voice of America serta produser lepas untuk BBC Media Action ditangkap pada 15 Agustus.
Sithu Aung Myint didakwa dengan penghasutan dan menyebarkan
informasi palsu yang kritis
terhadap junta militer
dan telah mendesak orang-orang untuk bergabung dalam pemogokan dan mendukung
kelompok-kelompok oposisi yang dilarang.
Htet Htet Khine dituduh menyembunyikan Sithu Aung Myint sebagai tersangka kriminal dan bekerja untuk dan mendukung bayangan Pemerintah
Persatuan Nasional.
BBC Media Action mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa
mereka prihatin dengan keselamatan Htet Htet Khine dan tuduhan terhadapnya, dan
sedang memantau situasi dengan cermat.
Reporters Without Borders (RSF) mengatakan pasangan itu
ditahan tanpa komunikasi.
"Kami mengutuk keras kondisi penahanan mereka yang
sewenang-wenang, yang mencerminkan kebrutalan yang dilakukan junta militer
terhadap wartawan," kata kepala meja Asia-Pasifik Daniel Bastard.
Myanmar tetap penuh dengan ketidakstabilan dan penentangan
terhadap pemerintahan tentara, di mana lebih dari 1.000 orang telah tewas,
menurut kelompok aktivis yang melacak pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Militer telah mencabut izin banyak media selain media pemerintah mengatakan bahwa mereka menghormati peran media tetapi tidak akan membiarkan
pelaporan berita yang dianggap salah atau mungkin menimbulkan keresahan publik.
Sebuah laporan oleh Committee to Protect Journalists bulan
lalu mengatakan bahwa penguasa Myanmar telah secara efektif mengkriminalisasi
jurnalisme independen.
Human Rights Watch akhir bulan lalu mengatakan pemerintah
militer telah menangkap 98 wartawan sejak kudeta dan harus berhenti menuntut
staf media.
Sumber:
Reuters
Tags: Pemerintah Myanmar, Situasi Politik Myanmar Saat Ini, Junta Militer Myanmar.