Berita 24 Indonesia - Berdasarkan laporan pejabat keamanan Asing yang dikutip dari Reuters pada Rabu, (18/8) sekitar 2.200 diplomat dan wa...
“Kami
melanjutkan dengan momentum yang sangat cepat, logistik tidak menunjukkan
gangguan sampai sekarang dan kami telah dapat memindahkan lebih dari 2.200 staf
diplomatik, staf keamanan asing dan warga Afghanistan yang bekerja untuk
kedutaan,” kata pejabat tersebut.
Pejabat itu
tidak memberikan rincian tentang berapa banyak warga Afghanistan di antara 2.200
orang yang pergi. Juga tidak jelas apakah itu termasuk lebih dari 600 pria,
wanita, dan anak-anak Afghanistan yang terbang pada hari Minggu.
Pasukan AS
yang menjalankan bandara harus menghentikan penerbangan sementara pada hari
Senin setelah ribuan orang Afghanistan yang ketakutan membanjiri bandara untuk
segera dievakuasi. Penerbangan kemudian dilanjutkan pada Selasa setelah situasi
terkendali.
Taliban
mengatakan mereka menginginkan perdamaian dan tidak akan membalas dendam
terhadap musuh lama serta akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka
hukum Islam.
Presiden AS
Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan mereka telah
sepakat untuk mengadakan pertemuan virtual para pemimpin Kelompok Tujuh minggu
depan untuk membahas strategi dan pendekatan bersama ke Afghanistan.
Keputusan
Biden untuk tetap pada kesepakatan penarikan yang dicapai tahun lalu oleh
pendahulunya Trump, telah menimbulkan kecaman luas di dalam negeri dan di
antara sekutu AS.
Biden
mengatakan dia harus memutuskan antara meminta pasukan AS untuk bertarung tanpa
henti atau menindaklanjuti kesepakatan penarikan Trump. Dia menyalahkan
pengambilalihan Taliban pada para pemimpin Afghanistan yang melarikan diri dan
keengganan tentara untuk berperang.
Sumber:
Reuters
Tags:
Perang Taliban, Taliban vs Afghanistan, Evakuasi Warga Afghanistan.