Berita 24 Indonesia - Menurut laporan anggota intelijen Korea Selatan , Korea Utara ingin sanksi internasional yang melarang ekspor logam ...
Pyongyang
juga menuntut kelonggaran sanksi atas impor barang-barang mewah, termasuk
minuman keras dan jas.
“Sebagai
prasyarat untuk membuka kembali pembicaraan, Korea Utara berpendapat bahwa
Amerika Serikat harus mengizinkan ekspor-impor untuk kebutuhan Korea Utara.” Kata
Ha Tae-keung anggota Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan.
“Saya
bertanya kebutuhan apa yang paling mereka inginkan, dan mereka mengatakan
minuman keras kelas tinggi dan jas dimasukkan, tidak hanya untuk konsumsi Kim
Jong Un sendiri tetapi untuk didistribusikan ke elit Pyongyang.” Tambahnya.
Media
pemerintah Korea Utara tidak menyebutkan permintaan baru untuk pencabutan
sanksi untuk memulai kembali pembicaraan.
Gedung
putih tidak memberikan indikasi kesediaan untuk melonggarkan sanksi sebelum
pembicaraan apa pun. Juru bicara departemen Ned Price mengatakan Menlu Antony
Blinken berencana untuk memanggil wakil Asia Tenggara dalam pertemuan virtual untuk
menerapkan sanksi terhadap Korea Utara.
“Amerika
Serikat bersedia untuk bertemu Korea Utara kapan saja, di mana saja, tanpa
prasyarat. Tetapi sanksi PBB terhadap Korea Utara tetap berlaku dan kami akan terus menegakkannya
bersama dengan komunitas internasional.” Kata Juru Bicara Departemen Luar
Negeri.
PBB telah
memberlakukan berbagai sanksi terhadap Korea Utara atas pengembangan senjata
nuklir dan rudal balistiknya. Amerika Serikat dan lainnya juga telah
menjatuhkan sanksi mereka sendiri. Korea Utara belum menguji senjata nuklir
atau rudal balistik antarbenua sejak 2017.
Sumber: Reuters
Tags:
Hubungan Bilateral AS dan Korea Utara, Nuklir dan Rudal Korea Utara.