Berita 24 Indonesia - Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin C ovid -19 Moderna Inc pada Kamis, (26/8) setelah distributor...
Menurut laporan dari lembaga penyiaran publik Jepang NHK
yang dikutip dari kementerian kesehatan mengatakan kontaminan yang ditemukan
dalam batch vaksin Covid-19 Moderna Inc yang dikirim ke Jepang diyakini sebagai
partikel logam.
Jepang dan produsen
Moderna mengatakan tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah
diidentifikasi dan penangguhan itu hanya tindakan pencegahan. Tetapi langkah
itu mendorong beberapa perusahaan Jepang untuk membatalkan vaksinasi pekerja
yang direncanakan.
“Moderna
mengonfirmasi telah diberitahu tentang kasus partikel yang terlihat dalam botol
produk obat dari vaksin Covid-19,” kata pembuat vaksin AS
dalam sebuah pernyataan.
“Perusahaan
sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secepatnya
dengan mitranya untuk mengatasi hal ini,” tambahnya.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan mereka pertama
kali mengetahui tentang botol yang terkontaminasi pada 16 Agustus dan
melaporkan masalah tersebut kepada pemerintah.
European Medicines Agency (EMA) mengatakan sedang
menyelidiki insiden kontaminasi dan menilai apakah ada dampak pada pasokan vaksin di beberapa negara.
“EMA
sedang menyelidiki masalah ini dan telah meminta pemegang izin edar untuk
memberikan informasi tentang dampak potensial pada batch yang dipasok ke UE
selain perincian tentang penyelidikan akar penyebab yang sedang berlangsung,” kata agensi tersebut.
Jepang sedang berjuang melawan gelombang infeksi
terburuknya yang didominasi oleh varian Delta dengan infeksi harian baru melebihi
25.000 bulan ini untuk pertama kalinya. Jepang telah menginokulasi 54% populasinya
dengan setidaknya satu dosis dan 43% divaksinasi penuh, menurut pelacak vaksin
Reuters.
Sumber:
Reuters
Tags:
Vaksinasi di Dunia, Vaksin Moderna, Vaksin BioNTech, Vaksin Sinovac,AstraZeneca.