Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Jepang Batalkan Kebijakan Baru Terkait Pasien Rawat Inap Covid-19

Berita 24 Indonesia -  Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengisyaratkan pemerintah untuk mempertimbangkan membatalkan kebijakan baru...


Berita 24 Indonesia - Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengisyaratkan pemerintah untuk mempertimbangkan membatalkan kebijakan baru terkait pasien Covid-19 kategori ringan dan tidak berisiko untuk mengisolasi di rumah daripada dibawa ke rumah sakit.

 

“Pandemi telah memasuki fase baru, Jepang dapat memastikan tidak kehabisan tempat tidur di rumah sakit bagi orang-orang yang membutuhkan perawatan intensif.” kata Tamura.

 

“Jika hal-hal tidak berjalan seperti yang kami harapkan, kami dapat memakai kembali kebijakan tersebut.” Katanya seraya menambahkan bahwa perubahan kebijakan itu adalah langkah untuk menghadapi penyebaran varian baru yang sangat cepat dan tak terduga.

 

Sebelumnya Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan hanya pasien Covid-19 yang sakit parah dan berisiko yang akan dirawat di rumah sakit, sementara yang tidak berisiko harus isolasi mandiri di rumah. Perubahan kebijakan ini dilakukan karena khawatir menyebabkan peningkatan kematian pasien isolasi mandiri.

 

Beberapa komentar dan kritik muncul setelah rencana kebijakan tersebut menimbulkan kontroversi ditengah kekhawatiran masyarakat dalam menghadapi lonjakan kasus virus corona.

 

Kecaman itu juga merupakan kemunduran lain bagi Suga yang mengalami penurunan dukungan karena penanganannya terhadap pandemi menjelang pemilihan umum yang akan diadakan tahun ini.

 

Mantan Direktur Institute for Population Health di King's College London Kenji Shibuya mengatakan kebijakan rawat inap mungkin akan menyebabkan lebih banyak kematian pasien saat isolasi mandiri tetapi juga sebaliknya tempat tidur yang tersedia terisi dengan cepat.

 

“Satu-satunya pilihan lain adalah mendirikan rumah sakit lapangan atau merevisi Undang-Undang Penyakit Menular untuk memberi pemerintah lebih banyak wewenang memerintahkan rumah sakit umum besar untuk mengambil lebih banyak pasien Covid-19.” Kata Kenji Shibuya.

 

Sumber: Reuters

 

Tags: Covid di Jepang, Kasus Covid di Dunia, Kematian Covid di Dunia.

Reponsive Ads