Berita 24 Indonesia - Berdasarkan laporan dari Badan Pengawas Atom PBB Korea Utara telah memulai kembali membuat reaktor nuklir secara lua...
Berita 24 Indonesia - Berdasarkan laporan dari Badan Pengawas Atom PBB Korea Utara telah memulai kembali membuat reaktor nuklir secara luas yang diyakini telah menghasilkan plutonium untuk senjata nuklir.
Sebelumnya, pada tahun 2009 Korea Utara mengusir Inspektur Badan
Energi Atom Internasional di Pyongyang untuk mengawasi mereka. Korea Utara
kemudian melanjutkan program senjata nuklirnya dan diketahui uji coba nuklir
terakhirnya pada tahun 2017. Saat
ini IAEA memantau Korea Utara dari jauh termasuk melalui citra satelit.
“Tidak
ada indikasi operasi reaktor dari awal Desember 2018 hingga 2021,” kata laporan IAEA tentang
reaktor 5 megawatt di Yongbyon, sebuah kompleks nuklir di jantung program
nuklir Korea Utara.
“Namun,
sejak awal Juli 2021 sudah ada indikasi, antara lain keluarnya air pendingin,
sejalan dengan beroperasinya reaktor.”
IAEA mengeluarkan laporan setiap tahun sebelum pertemuan
negara-negara anggotanya secara online tanpa pengumuman. IAEA mengatakan ada indikasi di Yongbyon tentang kemungkinan pekerjaan pemrosesan
ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat
digunakan dalam senjata nuklir.
“Indikasi baru pengoperasian reaktor 5MW(e) dan Laboratorium
Radiokimia (pemrosesan ulang) sangat meresahkan. Untuk jangka waktu tertentu,
apa yang diduga sebagai pabrik pengayaan uranium di Yongbyon tidak beroperasi. Namun, ada juga kegiatan
penambangan di tambang dan pabrik
uranium di Pyongsan,”
tambahnya.
Sumber: Reuters
Tags: ReaktorNuklir, Senjata Nuklir, Bom Nuklir, Korea Utara.