Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Wakil Ketua MPR Hidayat Desak Kemenag Untuk Memastikan Calon Jamaah Umroh Mendapatkan Dosis Vaksin Sinovac

Berita 24 Indonesia - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pada Senin kemarin (12/7) desak kementerian agama RI untuk memastikan para calon...


Berita 24 Indonesia - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pada Senin kemarin (12/7) desak kementerian agama RI untuk memastikan para calon jamaah haji asal Indonesia melaksanakan umroh selesai mendapatkan dosis vaksin Sinovac. 

Namun, kepastian ini perlu mendapatkan keputusan terbaru dari kerjaan Arab Saudi. Syarat untuk masuk ke Arab Saudi dimana telah disuntik vaksin Sinovac dan Sinopharm , kabar ini pun telah disampaikan oleh Menteri Urusan Agama Malaysia Zulkifli M Bakri, dan juga disiarkan melalui akun media sosial pribadinya di Twitter, serta disiarkan di kantor berita BERNAMA, Malaysia.

Maka dari itu Hidayat mengingatkan kepada Menteri Agama RI agar dapat memantau dan tidak terlambat terkait perkembangan informasi mengenai Haji dan Umroh. 

Lanjut Hidayat Menag dan jajarannya harus segera melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan, serta komunikasi yang lebih efektif untuk memperoleh kepastian dari pihak kerajaan Arab Saudi bahwa Jammah Umrah asal Indonesia yang telah divaksin 2 kali dengan dosis Sinovac bisa masuk ke Arab Saudi, serta melaksanakan Ibadah Umroh pasca pelaksanaan ibadah haji 1442 Hijriah.

" Kementerian Agama RI harus sigap mencermati keputusan terbaru Saudi. Segera melakukan komunikasi efektif, dan memastikan bahwa Jamaah Umroh dari Indonesia yang sebagian besarnya sudah menerima vaksin Sinovac bisa menunaikan Ibadah Umroh di Arab Saudi " Ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, terulis dalam keterangan pers di laman resmi MPR, Selasa (13/7/2021). 

Pada hari Senin (11/7) Hidayat meminta kepada Kemenag untuk berkoordinasi dengan Kemenkes mengenai vaksinasi untuk calon jamaah haji dan umroh. pasalnya hal ini disebutkan di dalam koran Saudi Gazzette. 

Kemudian Hidayat bersama dengan Anggota DPR RI Komisi VIII, mengingatkan agar pembetalan haji tahun 1442 Hijriah tidak berkepanjangan hingga calon jamaah Umroh. 

Mengenai faktor yang pernah disampaikan bahwa pemerintah Indonesia mengenai vaksin Sinovac yang tidak diterima Arab Saudi, faktor ini seharusnya tidak menjadi alasan, sebab dosis vaksin Sinovac sudah memperoleh persetujuan dari WHO, dan juga telah diterima sebagai syarat masuk Arab Saudi.

Menurut Hidayat Kemenag dan Kemenkes harus bersinergi dalam menyediakan satu dosis tambahan vaksin Astarzeneca maupun vaksin Moderna bagi calon Jamaah umroh yang telah mendapatkan dua dosin vaksin Sinovac, apabila itu memang menjadi syarat oleh Arab Saudi. 

Pada tanggal 1 Juli 2021, Kemenkes melaporkan bahwa memiliki 9.226.800 dosis vaksin Astarzeneca, dan 3 Juta dosis vaksin Moderna, jumlah yang seharusnya cukup untuk di alokasikan sebagiannya di berikan bagi calon jamaah umroh.

Lanjut Wakil Ketua Majelis Syuro menjelaskan bahwa faktor lainnya yang harus diperhatikan yakni sikap Arab Saudi kepada calon Jamaahn haji dan Umroh dari luar negri yang terus berubah, karena mengikuti situasi dan kondisi pandemi Covid-19

Menurut Syuro seharusnya juga bisa ditangani apabila pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya diplomasi secara insentif dengan pihak berwenang di kerjaan Saudi.

Lanjut Syuro dengan dibatalkannya hingga 2 kali, wajar umat Islam di Indonesia menuntut usaha maksimal dari pemerintah untuk memastikan jemaah Umroh dari Indonesia dapat diberangkatkan.

" Jangan sampai pembatalan keberangakatan haji 2 tahun berturut-turut,dan penyetopan keberangkatan umroh beberapa bulan kebelakang tidak membuat pemerintah semakin serius untuk melakukan upaya yang dibutuhkan agar calon jamaah umroh bisa berangkat ke tanah suci, diantaranya melalui komunikasi yang lebih efektif dan intensif, serta penyiapan pemberian dosis vaksin tambahaan bagi calon jamaah umroh bila itu memang menjadi persyaratan dari pihak saudi " Ucap Syuro.

Tambahan Syuro mengatakan bahwa usaha Kemenag untuk berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia sengat maksimal agar Covid-19 melandai atau selesai, dan Indonesia tak perlu takut lagii dengan penyebaran kasusnya yang mengakibatkan beberapa negara menutup pintu kepada Indonesia.

(Sumber : MPR RI | Gambar : Ilustarasi Keberangkatan Haji dan Umroh/Portonews.com)


Reponsive Ads