Berita 24 Indonesia , - K epala Pemerintahan Hong Kong Carrie Lam mendesak para orang tua, guru, dan pemimpin agama untuk mengamati pola per...
Berita 24 Indonesia, - Kepala Pemerintahan Hong Kong Carrie Lam mendesak
para orang tua, guru, dan pemimpin agama untuk mengamati pola perilaku remaja
yang bertentangan dengan ideologi negara.
Sejak China memberlakukan Undang-Undang Keamanan
Nasional tahun lalu, sistem perpolitikan di Hong Kong khususnya Cina mengurangi
partisipasi demokratis dan mengusir orang-orang yang dianggap tidak setia
kepada Beijing.
Pada pidatonya, Carrie Lam menyatakan
kekecewaannya pada beberapa warga yang berduka atas kematian seorang pria yang bunuh
diri setelah menikam seorang anggota kepolisian.
“Sudah sejak lama, masyarakat telah terpapar ideologi
yang salah, seperti mendapatkan keadilan dengan cara-cara yang ilegal. Risiko keamanan
nasional tidak hanya berasal dari tindakan ketertiban umum, tetapi juga dari
ideologi.” Kata Carrie Lam.
Kota ini telah terpolarisasi sejak pengunjuk
rasa turun ke jalan pada 2019 lalu menuntut demokrasi dan akuntabilitas yang
lebih besar. Pihak berwenang mengatakan, protes tersebut dipicu oleh pasukan
asing dalam menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional.
Sejak Undang-Undang Keamanan disahkan sebagian
warga mendukung, karena dengan adanya peraturan tersebut pemerintah berhasil memulihkan
stabilitas negara.
Namun bagi para aktivis yang menentang pemerintah
telah ditangkap dan dipenjara atau kabur ke luar negeri. Beberapa warga juga
mengungkapkan bahwa peraturan tersebut menghancurkan hak dan kebebasan sebagai
warga negara.
“Saya juga mengimbau kepada orang tua, kepala
sekolah, guru, bahkan pendeta untuk mencermati ulah remaja di sekitar mereka.
Jika ada remaja yang kedapatan melakukan perbuatan melanggar hukum, harus
dilaporkan.” Tambahnya.
Pemerintah berpendapat penikaman terhadap polisi
tersebut adalah bentuk terorisme. Orang-orang pergi ke lokasi kejadian dengan membawa
anak-anak untuk memberi penghormatan kepada penyerang yang kemudian dikecam
oleh Lam atas tindakan tersebut.
Sumber: Reuters, Tyrone Siu
Tags: Hong Kong, Ideologi, RRT, Cina