Berita 24 Indonesia - Dalam beberapa minggu terakhir cuaca ekstrem yang melanda beberapa negara disebabkan oleh perubahan iklim yang terjad...
Daftar bencana
yang terjadi diantaranya hujan lebat yang menyebabkan banjir di China dan sebagian
negara Eropa, gelombang panas yang mencapai 120 Fahrenheit di Kanada, kebakaran
hutan dan tundra di AS dan Siberia, serta kekeringan yang menimpa sebagian wilayah Brasil.
Para ilmuwan kemudian berkumpul, mereka difokuskan untuk membahas perubahan iklim yang terjadi dan melakukan
penelitian lebih lanjut tentang bencana yang melanda baru-baru ini.
Para
ilmuwan sudah meramalkan hal ini sejak lama, tetapi banyak yang terkejut dengan
kejadian yang begitu banyak dan cepat terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
“Pemanasan
global sudah diperkirakan akan terjadi, tetapi sekarang Anda melihatnya dengan
mata kepala sendiri,” kata Corinne Le Quere ilmuwan iklim di University of East
Anglia.
“Perubahan
iklim yang terjadi berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan. Pemanasan yang
terjadi sesuai dengan prediksi beberapa dekade lalu.” Kata ilmuwan iklim
Michael Mann dari Pennsylvania State University.
Dalam dua
minggu ke depan, para ilmuwan akan menyelesaikan penelitiannya untuk memperbarui ilmu
pengetahuan seputar emisi gas rumah kaca dan proyeksi untuk pemanasan di masa
depan dan dampaknya.
Menurut para
ilmuwan dari World Weather Attribution, gelombang panas bulan Juni yang
menewaskan ratusan orang di Kanada terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan
oleh manusia.
“Dari sudut
pandang saya, apa pun jawabannya resep kebijakannya sama, kita harus
melepaskan diri dari emisi CO2 sesegera mungkin. Kepala negara perlu menyadari
bahwa peristiwa ekstrem akan terjadi, bahkan jika dunia dapat dengan cepat
mengurangi emisi. Hampir tidak ada strategi untuk beradaptasi dengan perubahan
iklim.” kata Le Quere.
Sumber:
Reuters
Tags:
Pemanasan Global, Perubahan Iklim Cuaca Ekstrem, Gelombang Panas Kanada.