Berita 24 Indonesia - Komisi 1 DPR RI akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 33 calon duta besar yang akan dimulai dari hari ...
" Uji kelayakan ini terdiri dari 6 sesi selama 3 hari bersifat tertutup, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat " Kata Anggota Komisi 1 DPR RI Christina Aryani dalam keterangan pers di parlementaria, Senin (12/7/2021).
Dalam pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 33 calon duta besa, Christina berharap dapat berjalan dengan lancar, dan melalui pertimbangan DPR RI, Indonesia akan mengirimkan calon Dubes terbaik untuk masing-masing negara perwakilan sebagai perpanjangan tangan pemerintah di luar negri.
Berikut daftar nama-nama 33 calon Dubes RI yang akan malakukan pelaksanaan kepatutan dan kelayakan :
1. Ade Padmo Sarwono
untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina;
2. Bebeb AK Djundjunan untuk Republik Yunani;
3. Tatang BU Razak untuk Republik Kolombia merangkap
Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis;
4. Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia;
5. Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik
Vanuatu;
6. Triyogo Jatmiko untuk Republik Persatuan Tanzania,
merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda;
7. Heru Subolo untuk Republik Rakyat Bangladesh
merangkap Republik Demokratik Federal Nepal;
8. Okto Dorinus Manik untuk Republik Demokratik Timor
Leste;
9. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam
Afghanistan;
10. Sunarko untuk Republik Sudan;
11. Dewi Tobing untuk Sri Lanka merangkap Republik
Maladewa;
12. Lena Maryana Mukti untuk Kuwait;
13. Ghafur Akbar Dharmaputra untuk Ukraina merangkap
Republik Armenia, dan Georgia;
14. Rudy Alfonso untuk Republik Portugal;
15. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap
United Nations World Tourism Organization (UNWTO);
16. Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain;
17. Agus Widjojo untuk Republik Filipina merangkap
Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau;
18. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi untuk Republik
India merangkap Kerajaan Bhutan;
19. Fadjroel Rachman untuk Kazakhstan merangkap
Republik Tajikistan;
20. Daniel TS Simanjuntak untuk Kanada merangkap
International Civil Aviation Organization (ICAO);
21. Mohamad Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan
Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO);
22. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap
Organization of Islamic Cooperation (OIC);
23. Muhammad Prakosa untuk Italia merangkap Republik
Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization
(FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food
Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law
(UNIDROIT);
24. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea;
25. Zuhairi Misrawi untuk Republik Tunisia;
26. Anita Lidya Luhulima untuk Republik Polandia;
27. Rosan Perkasa Roeslani untuk Amerika Serikat;
28. Fientje Suebu untuk Selandia Baru merangkap Samoa,
Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue;
29. Damos Dumoli Agusman untuk Republik Austria
merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV) yang
terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations
Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for
Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development
Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA),
Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-TestBan Treaty
Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID) dan
International Anti-Corruption Academy (IACA);
30. Suwartini Wirta untuk Republik Kroasia;
31. Derry MI Amman untuk Perutusan Tetap Republik
Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN);
32. Arrmanatha Nasir untuk Perserikatan Bangsa Bangsa
dan organisasi-organisasi internasional lainnya;
33. Febrian A Ruddyard Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa.