Berita 24 Indonesia - Perang melawan Covid-19 telah berubah karena varian Delta yang sangat menular. Pusat Pengendalian Penyakit Menular (C...
Data dari CDC
mengungkapkan varian tersebut pertama kali terdeteksi di India dan sekarang
sudah menyebar ke seluruh dunia. Varian ini sama menularnya seperti cacar air
dan jauh lebih menular dari flu biasa.
Varian Delta
dapat ditularkan bahkan oleh orang yang sudah divaksinasi dan menyebabkan efek
serta gejala yang lebih serius daripada jenis corona sebelumnya.
“Virus varian
Delta menunjukkan peningkatan risiko penularan dan menimbulkan kekhawatiran
bahwa, orang yang divaksinasi terinfeksi Delta dapat menularkan virus,” kata
kepala CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan.
Dokumen CDC
yang berjudul “Meningkatkan komunikasi seputar terobosan vaksin dan efektivitas
vaksin”, mengatakan varian tersebut memerlukan pendekatan baru untuk membantu
masyarakat memahami bahayanya.
Langkah-langkah
pencegahan yang saat ini harus dilakukan dengan membuat vaksin wajib bagi para
tenaga kesehatan untuk melindungi yang rentan dan kembali ke pemakaian masker
wajah secara universal.
Pada hari
Jumat CDC merilis data dari sebuah studi tentang wabah di Massachusetts
dikatakan tiga perempat dari mereka yang terinfeksi telah divaksinasi
sepenuhnya. Studi itu mengubah keputusan CDC untuk kembali merekomendasikan
orang yang divaksinasi memakai masker setiap saat.
Pakar
darurat utama badan kesehatan global Mike Ryan mengatakan kepada wartawan bahwa
vaksin tetap efektif untuk mencegah penyakit serius dan kematian. “Kami
memerangi virus yang sama tetapi virus terus berevolusi.”
CDC melaporkan
6.587 orang telah terinfeksi Delta Covid-19 setelah divaksinasi penuh dan
dirawat di rumah sakit atau meninggal. Di bagian dunia di mana sejumlah besar
orang belum divaksinasi, varian Delta sekali lagi menyebabkan lonjakan angka
kematian dan rawat inap.
Sumber:
Reuters
Tags: Kasus Covid di Dunia, Jumlah Kematian Covid di Dunia, Varian Delta Covid-19.