Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Malaysia Memberlakukan Lockdown, Perdana Mentri Malaysia : Gelombang Ketiga Covid-19 Di Malaysia Memicu Krisis Nasional

Berita 24 Indonesia, Malaysia - Pada hari senin kemarin (10/5/2021) Malaysia memberlakukan penutupan nasional baru atau lockdown , karena n...



Berita 24 Indonesia, Malaysia
- Pada hari senin kemarin (10/5/2021) Malaysia memberlakukan penutupan nasional baru atau lockdown, karena negara mengalami lonjakan terhadap virus corona, dan sangat menular yang menurut pemerintah sedang menguji sistem kesehatannya. 

Langkah-langkah pengetatan baru ini datang tepat menjelang hari raya Idul Fitri yang jatuh pada minggu ini. Ini membuat jutaan masyarakat Malaysia harus melupakan tradisi mudik jelang akhir bulan puasa untuk tahun kedua. 

Perdana Menteri Malaysia Mhyiddun Yassin mengatakan semua antar-negara dan antar-distrik perjalanan akan dilarang, bersama dengan pertemuan sosial.

Lembaga Pendidikan akan ditutup, tetapi sektor ekonomi dibiarkan terus berlanjut, kata Perdana Menteri Malaysia Mhyiddun Yassin, tanpa merinci lebih detail.

" Malaysia sedang menghadapi gelombang ketiga Covid-19 yang dapat memicu krisis nasional " Kata Perdana Menteri Malaysia Mhyiddun Yassin dalam pernyataannya, dikutip dari reuters. 

Kemudian Perdana Mentri Malaysia menambahkan tindakan penguncian nasional ini akan berlanjut hingga pada tanggal 7 Juni 2021 mendatang.

Pengucian ini diperlukan adanya varian terhadap virus corona baru dengan tingkat penularan yang lebih tinggi dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat di dalam negri. 

Dilansir dari reuters, Malaysia telah melihat lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa minggu terakhir, negara melaporkan kasus baru mencapai 3.807 di hari senin kemarin (10/5/2021).

Hari ini pada hari Selasa (11/5) telah melihat total virus corona mencapai 444.484 kasus, dan angka 1.700 kematian.

Malaysia juga berada dalam keadaan darurat, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Mhyiddun pada bulan Januari lalu untu mengekang penyebarang Covid-19.

Kemudian, selain gangguan perjalnan dan kehidupan sosial, penguncian berulang telah menjadi ancaman bagi mata pencaharian banyak orang di Malaysia. 

Di bulan Ramadhan yang biasanya bertujuan bisnis ramai untuk restoran dan bazar makanan menyiapkan makanan untuk jutaan umat muslim. Sekitar 60% dari 32 Juta Penduduk Malaysia adalah muslim.

" Saya bekerja di industri makanan. suatu saat buka, satu saat tutup " Kata Mohd Rezuan, mengatakan saat di jam istitahat dari pekerjaannya disebuah restoran di pinggiran kota Kuala Lumpur, sekarang sepi yang tidak wajar. (Sumber : Reuters | Foto : Reuters | Penulis : Antania)



Reponsive Ads