Berita 24 Indonesia, Manila - Filipina dan China mengadakan pembicaraan " ramah dan jujur " di Laut China Selatan. Kementerian L...
Kehadiran ratusan kapal-kapal China di dalam Filipina 200 mil Ekslusif Zona Ekonomi, yang telah menjadi sumber ketegangan terbaru antara dua negara di Laut China Selatan dengan nilai 3 dolar triliun barang lulus setiap tahun.
Filipina mengatakan bahwa kapal-kapal yang dijajah diawaki oleh militia, sementara Beijing mengatakan mereka adalah nelayan yang berlindung dari cuaca buruk.
" Kedua belah pihak memiliki pertemuan ramah dan jujur yang berlangsung pada situasi umum dan masalah-masalah tertentu mengenai kekhawatiran di Laut China Selatan " dibawah mekanisme bilateral yang diadakan tahun 2016 untuk memudahkan ketegangan startegis di jalur air, Dapartemen urusan Luar Negri (DHFA) mengatakan dalam pernyataan, dikutip dari reuters.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negri Filipina Teodoro Locsin menyampaikan kepada China " Orang Bodoh " karena perilakunya di perairan.
" China temanku, seberapa sopan aku bisa mengatakannya? Coba aku lihat..... O... Keluar " di akun pribadi tweet Locsin.
Melansir dari reuters, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan lebih memilih untuk tidak memprovokasi Beijing, dan ingin memanfaatkannya untuk pinjaman dan investasi. melarang para menterinya berbicara tentang Laut China Selatan di depan umum setelah ledakan tersebut.
Terlepas dari ketegangan baru-baru ini, hubungan antara Filipina dan China telah membaik dibawah Duterte, yang menggambarkan putusan arbitrase tahun 2016 di laut China Selatan yang menguntungkan Filipina hanya sebagai "selembar kertas" yang bisa dia buang ketempat sampah.
Tapi, Filipina menegaskan kembali panggilan yang ditujukan di Beijing untuk menghormati hukum internasional, termasuk keputusan arbitrase selama pembicaraan, Kata DFA.
(Sumber : Reuters | Foto : Reuters)