Berita 24 Indonesia - Kementrian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Ramadhan 1442 H pada Senin ini (12/4/...
Melansir Pers Kemenag, di tengah masa pandemi covid-19 untuk mencegah kerumunan, maka sidang isbat dilakukan secara daring dan luar jaringan (luring).
Di dalam sidang isbat nanti akan dihadiri oleh komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Fakar Falak dan Ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementrian Agama, dan Tim Hisab dan Rukyat Kementrian Agama.
" Isbat Awal Ramadhan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya'ban 1442 H" Ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dikitup kemenag, Kamis (8/4/2021).
Ormas-ormas Islam yang menghadiri sidang isbat secara langsung di kantor Kemenag antara lain; NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah. Ormas Islam yang lainnya mengikuti proses sidang secara daring.
" Ada 29 duta besar negara bersahabat yang diundang. kami berharap diantara mereka yang hadir secara langsung dalam proses sidang " Lanjut Kamaruddin
Peserta yang hadir secara langsung dalam sidang isbat ini terbatas, tetap melakukan protokol kesehatan seperti halnya ruangan yang di gunakan sidang nanti di semprot disinfektan, pembatasan jarak, mencuci tangan sebelum masuk keruangan, serta mengenakan masker.
" Sidang isbat ini akan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool, RRI, dan media sosial kementrian agama " jelasnya.
Penambahan dari Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim mengatakan, sidang isbat nanti di bagi menjadi tiga sesi. pertama ; pemamparan posisi hilal awal bulan Ramadhan 1442 H oleh anggota tim unifikasi Kalender Hijriyah Kamenag, sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB.
Sesi kedua ; sidang akan digelar setelah sholat magrib, sesi ini digelar secara tertutup.
Dan sesi ketiga : konferensi pers hasil sidang isbat oleh Mentri Agama yang disiarkan angsung oleh TVRI sebagai TV Pool, RRI, dan media sosial kementrian agama. (Photo : kemenag.go.id | Penulis : Antania)
