Ilustrasi. Foto: theverge.com Berita24.com – Ketika sebagian besar orang-orang di seluruh dunia melakukan Work From Home (WFH) karen...
Ilustrasi. Foto: theverge.com |
Berita24.com – Ketika sebagian besar orang-orang di seluruh
dunia melakukan Work From Home (WFH) karena pandemi coronavirus, para pakar
keamanan cyber mengatakan bahwa hal itu akan meningkatkan risiko peretasan,
dilansir Reuters.
Menurut pakar cyber, para peretas akan mengikuti, mencari
keuntungan dan menyusup ke perusahaan-perusahaan melalui sistem online untuk
mengakses data-data penting.
Pejabat pemerintah di Amerika Serikat, Inggris dan di tempat
lain telah mengeluarkan peringatan tentang risiko WFH, sementara perusahaan
teknologi melihat lonjakan permintaan untuk membantu mengamankan karyawan di
luar kantor.
Di Cisco Systems Inc, misalnya, jumlah permintaan untuk
dukungan keamanan untuk mendukung tenaga kerja jarak jauh telah melonjak 10
kali lipat dalam beberapa minggu terakhir.
Transisi ke WFH yang tiba-tiba akan membuat pekerja kaget
karna belum terbiasa berarti lebih banyak ruang untuk kesalahan, lebih banyak
tekanan pada staf teknologi informasi dan lebih banyak kesempatan bagi penjahat
cyber untuk menyerang karyawan, menipu mereka dan membuat mereka bingung.
Beberapa peneliti telah menemukan peretas yang menyamar
sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. dalam upaya untuk membobol
email atau menipu pengguna dari bitcoin, sementara yang lain melihat peretas
menggunakan aplikasi bertema virus jahat untuk membajak ponsel Android.