Poster film Mulan. Foto: 959chfm.com Berita24.com – Ketika remake live-action dari film klasik Disney ‘Mulan’ pada 27 Maret semakin ...
Poster film Mulan. Foto: 959chfm.com |
Berita24.com – Ketika remake live-action dari film klasik
Disney ‘Mulan’ pada 27 Maret semakin dekat, para ahli memperkirakan studio
dapat kehilangan penghasilan besar di China karena wabah coronavirus atau yang
sekarang dinamai COVID-19 oleh WHO, Business Insider melaporkan.
Wabah tersebut telah mengklaim lebih dari 1.000 kematian di
China saja dan telah menginfeksi lebih dari 60.000.
Akibat virus, kehidupan sehari-hari di Cina telah benar-benar
terganggu, kota-kota mulai menyerupai kota hantu. Para pekerja tinggal di
rumah, ekonomi negara sedang menghadapi perlambatan besar. Sejumlah industri
merasakan tekanan, dari industri otomotif hingga pabrik elektronik.
Menurut Hollywood Reporter, hampir 70.000 bioskop di China
telah tutup bulan lalu, meninggalkan pendapatan penjualan tiket sebesar $1
miliar. Bahkan taman hiburan Disney di Shanghai dan Hong Kong menutup pintu
mereka.
Hal itu membuat film blockbuster Disney yang menampilkan tokoh
protagonis Tiongkok tersebut berada pada situasi yang terancam.
Menurut kepala analis Boxoffice.com, Shawn Robbins, dalam
kondisi rilis normal, China dapat dengan mudah menjadi 'pasar terbesar' Mulan
dengan margin yang adil. Akan tetapi melihat dampak wabah COVID-19 yang tidak
dapat hilang dengan semalam, kesuksesan Mulan menjadi diragukan.