Kondisi pencari suaka yang masih menempati gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari Berita24.com ...
 |
| Kondisi pencari suaka yang masih menempati gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari |
Berita24.com - Pemerintah memberi
waktu kepada para pencari suaka untuk meninggalkan gedung eks
Kodim, Kalideres, Jakarta Barat sampai pekan depan. Gedung itu selama
ini menjadi tempat pengungsian sementara para pencari suaka.
Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Menko Polhukam terkait hal ini dan tempat penampungan tidak akan disediakan lagi.
Lebih lanjut, karena UNCHR belum bisa menemukan solusi dalam rapat itu, maka mereka juga diberi waktu kembali untuk menyelesaikan masalah administrasi.
Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Menko Polhukam terkait hal ini dan tempat penampungan tidak akan disediakan lagi.
Lebih lanjut, karena UNCHR belum bisa menemukan solusi dalam rapat itu, maka mereka juga diberi waktu kembali untuk menyelesaikan masalah administrasi.
 |
| Kondisi pencari suaka di gedung eks kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari |
Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri, Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Chairul Anwar mengatakan pemerintah akan terus melakukan pengawasan terhadap para pencari suaka di Indonesia.
Hal ini tak lepas dari kondisi terkini bahwa masih ada sejumlah pencari suaka yang bertahan di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat meski batas waktu tinggal di sana sudah lewat sejak 31 Agustus 2019.
"Masih ada sekitar 397 orang yang menetap disini, dan mereka enggan untuk di pindahkan," ujar salah satu petugas Dinas Kementerian Sosial.
Hal ini tak lepas dari kondisi terkini bahwa masih ada sejumlah pencari suaka yang bertahan di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat meski batas waktu tinggal di sana sudah lewat sejak 31 Agustus 2019.
"Masih ada sekitar 397 orang yang menetap disini, dan mereka enggan untuk di pindahkan," ujar salah satu petugas Dinas Kementerian Sosial.
Penulis : Rizqa Fajria
