Penduduk Kashmir melakukan aksi melawan Pemerintah India. Foto: Reuters Berita24.com – Warga di Soura, sebuah daerah padat penduduk di ...
Penduduk Kashmir melakukan aksi melawan Pemerintah India. Foto: Reuters |
Dilansir dari Reuters, selama lebih dari satu minggu,
para pemuda telah bergiliran untuk mempertahankan kewaspadaan 24 jam di titik
masuk ke lingkungan mereka.
Masing-masing dari selusin pintu masuk telah
diblokir dengan barikade batu bata darurat, lempengan besi, kayu dan batang
pohon yang ditebang. Sekelompok pemuda bersenjatakan batu berkumpul di belakang
rintangan terbesar.
“Kami tidak punya suara, maka kami melakukan
perlawanan” ujar Ejaz, 25. “Jika dengan ini dunia tidak mendengarkan kita juga,
lalu apa yang harus kita lakukan? Ambil senjata?,” imbuhnya.
Soura adaklah rumah bagi sekitar 15.000 orang dan
menjadi pusat perlawanan terhadap rencana pemerintah India untuk menghapus status
otonomi parsial yang dimiliki oleh Kashmir dan juga Jammu sebagai negara bagian
di India dan sebagai negara mayoritas Muslim di negara itu.
Sedangkan, alasan tindakan India terhadap Kashmir
tersebut ialah untuk memperketat kontrol Pemerintah India terhadap Kashmir. Hal
itu agar Kashmir terintegrasikan sepenuhnya ke India dan agar korupsi dan
nepotisme cepat teratasi serta mempercepat perkembangan negara bagian itu, menurut
Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Di Soura, sulit untuk menemukan orang yang mendukung
langkah Modi. Mayorita penduduk yang diwawancarai oleh Reuters selama seminggu
terakhir menyebut Modi sebagai ‘zaalim’ atau ‘tiran.’
Sedangkan, selama beberapa dekade, Kashmir telah
menjadi sumber konflik sengketa wilayah antara India dan Pakistan yang
bersenjata nuklir. Kedua negara mengklaim wilayah itu secara penuh dan telah
berperang dua kali di wilayah itu sejak 1947.