Berita24.com - Pasar Wage menjadi satu di antara pasar tradisional terbesar di Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Sebelumnya pasar ini bers...
Berita24.com - Pasar Wage menjadi
satu di antara pasar tradisional terbesar di Kota Purwokerto, Jawa
Tengah. Sebelumnya pasar ini berstatus Pasar Induk, kini statusnya
berubah menjadi pasar kota yang aktifitasnya hidup selama 24 jam.
Sebagai salah satu pasar terbesar di Kabupaten Banyumas, Pasar Wage dapat menampung banyak pedagang. Kini telah tercatat sebanyak 1.700 pedagang resmi berjualan di pasar ini. Di luar jumlah tersebut, mereka masuk ke dalam Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Bangunan Pasar Wage dibagi menjadi dua yaitu lantai bawah dan atas. Kalau lantai atas dapat menampung sekitar 500 pedagang dan bawah bisa mencapai 1.200, karena di bawah ada 3 lokasi yaitu Blok A, C, dan D,” ujar kepala UPT Pasar Wage.
Sebagai salah satu pasar terbesar di Kabupaten Banyumas, Pasar Wage dapat menampung banyak pedagang. Kini telah tercatat sebanyak 1.700 pedagang resmi berjualan di pasar ini. Di luar jumlah tersebut, mereka masuk ke dalam Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Bangunan Pasar Wage dibagi menjadi dua yaitu lantai bawah dan atas. Kalau lantai atas dapat menampung sekitar 500 pedagang dan bawah bisa mencapai 1.200, karena di bawah ada 3 lokasi yaitu Blok A, C, dan D,” ujar kepala UPT Pasar Wage.
PKL yang tidak resmi tercatat sebagai pedagang di Pasar Wage,
keberadaannya menimbulkan masalah. Pengunjung pasar seringkali merasa
tidak nyaman dengan adanya PKL tersebut. Gilang salah seorang pengunjung
Pasar Wage mengakui keberadaan PKL memang kurang tertata dengan rapih.
“Sebenarnya kalau bisa ditata lebih rapih lagi mungkin lebih baik. Apalagi jika pasar sedang ramai,itu membuat pasar kurang nyaman terlebih dengan banyaknya lalu lalang pengunjung, baik yang jalan kaki atau yang dengan sepeda motor, ” ujarnya.
“Sebenarnya kalau bisa ditata lebih rapih lagi mungkin lebih baik. Apalagi jika pasar sedang ramai,itu membuat pasar kurang nyaman terlebih dengan banyaknya lalu lalang pengunjung, baik yang jalan kaki atau yang dengan sepeda motor, ” ujarnya.
Penulis : Rizqa Fajria