Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Harga Beras Dalam Negeri Lebih Mahal, Bulog Batalkan Rencana Ekspor Beras

Ilustrasi stok beras di gudang Bulog. Foto : Gesuri.id Berita24.com - Tahun ini, Perum Bulog batalkan rencana ekspor beras. Hal terseb...

Ilustrasi stok beras di gudang Bulog. Foto : Gesuri.id

Berita24.com - Tahun ini, Perum Bulog batalkan rencana ekspor beras. Hal tersebut karena harga beras Indonesia dinilai lebih mahal dibandingkan harga di pasar Internasional. 

Dikutip dari Katadata.co.id, Direktur Utama, Budi Waseso mengatakan, tak mungkin kita bersaing, kalau kita ekspor, patokannya harga internasional. Rata-rata harga beras internasionl saat ini sebesar Rp 6.200 per kilogram. Sedangkan, harga beras nasional dengan kualitas yang sama sebesar Rp 8 ribu per kilogram. Artinya, ada selisih harga sebesar Rp 1.800 per kilogram. 

Menurut Food and Agriculture Organizations (FAO), harga internasional beras ekspor dari Thailand sebesar US$ 436 per ton atau setara dengan Rp6,16 juta (kurs Rp 14.145). Artinya, harga beras ekspor Thailand sekitar Rp 6.160 per kg. Hal tersebut terjadi karena biaya pengolahan beras di dalam negeri yang lebih tinggi. Biaya yang lebih mahal tersebut disebabkan oleh pengolahan beras yang masih konvensional. 

Oleh sebab itu, Bulog akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan agar biaya produksi beras dapat ditekan sehingga harga jual tak terlalu mahal dibandingkan pasar Internasional. 

Sebelumnya, karena pasokan beras di gudang bulog melimpah, Bulog berencana untuk ekspor beras ke beberapa negara, salah satunya Malaysia. 

Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini

Penulis : Handayani

Reponsive Ads