Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Selain Abrasi, Muara Gembong Darurat Pencemaran Limbah Industri

Kondisi rumah warga di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi. / Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari Berita24 - Desa Pantai Mekar, sala...

Kondisi rumah warga di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi. / Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari
Berita24 - Desa Pantai Mekar, salah satu desa yang paling dekat dengan laut dan mengalami dampak abrasi yang paling parah di Muara Gembong, Bekasi.

Desa yang dihuni oleh orang - orang yang bermata pencaharian sebagai nelayan ini, sudah sepertiganya hilang ditelan laut.

Situasi di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari
Jika sedang pasang, ketinggian ombak bisa mencapai 1 - 2 meter dengan radius 300 meter, sehingga banyak juga warga yang rumahnya rusak akibat dari terjangan ombak pasang.

Selain masalah abrasi, warga juga diganggu dengan limbah industri yang membuat penurunan pendapatan nelayan dan susahnya mendapatkan air bersih di desa mereka.

Abrasi di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari

Salah satu warga Desa Pantai Mekar, Fajar Siswanto (20) menyebut saat ini lautan sudah banyak terkontaminasi limbah industri, limbah yang bukan hanya dari wilayah setempat tapi juga dari limbah pabrik yang ada di ibu kota Indonesia, DKI Jakarta.

"Hasil tangkapan nelayan dari daerah sini pun sudah terkena limbah, rajungan itu sample nya udah pernah dibawa ke lab dan hasilnya mengandung banyak limbah beracun," ujar laki - laki yang kerap disapa bang tri tersebut.

Anak - anak yang bermain di sekitar Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Bekasi. Foto : Berita24/Ahmad Tri Hawaari
Ketua RT setempat Ramin (57) mengatakan, dengan kondisi yang sedemikian parah tersebut, warga masih tetap betah disana. "Yang namanya nelayan itu, gak bisa jauh dari pesisir, usahanya emang di laut cari ikan cari rajungan," ujarnya.

Walaupun begitu, ia tetap berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk membantu menanggulangi permasalahan abrasi yang ada di daerah tersebut dan mempertegas pabrik - pabrik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.

Pasalnya, Ramin mengaku telah berkali - kali melapor ke Kementerian Lingkungan Hidup, namun hingga kini isu tersebut masih belum digubris.

Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini

Penulis : Rizqa Fajria

Reponsive Ads