Mendikbud Muhadjir Effendy saat menghadiri raker dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta (25/4/2017). Sumber foto: bisnis.com ...
Mendikbud Muhadjir Effendy saat menghadiri raker dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta (25/4/2017). Sumber foto: bisnis.com |
Berita24 – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Muhadjir Effendy meluruskan isu bahwa pemerintah mengimpor guru dengan
menegaskan bahwa sebenarnya pemerintah hanya mengundang instruktur dari luar negeri
untuk melatih guru.
“Menko Puan Maharani tidak pernah bilang impor,
tetapi mengundang para guru dan instruktur dari luar negeri,” ungkap Effendy di
Jakarta, Senin (13/5), mengutip Antara.
Effendy juga menyatakan bahwa instruktur asing
tersebut tidak diangkat menjadi PNS atau menggantikan para guru di Indonesia,
melainkan hanya melatih para pelatih yang nantinya akan mengajar para guru.
Tujuan dari mendatangkan para instruktur asing
adalah untuk meningkatkan kapasitas guru vokasi. Hal tersebut relevan dengan
program Mendikbud dalam pelatihan berjenjang.
Dengan mendatangkan instruktur asing, Indonesia-pun
mendapat keuntungan yaitu biaya yang efisien dan instruktur asing dapat
mengetahui secara langsung kondisi pengajaran di Indonesia.
Instruktur asing akan fokus pada pengajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan akan melatih beberapa program seperti
pariwisata, perhotelan serta kelautan. Selain itu, instruktur asing juga dapat
membantu murid SMK untuk mendapat sertifikat internasional.
Indonesia bukan negara pertama yang mengundang
instruktur asing, pada tahun 1960, Malaysia terlebih dahulu melakukannya dengan
mendatangkan guru-guru dari Indonesia ke negeranya, bukannya mengirim guru-guru
Malaysia ke Indonesia. Maka, sistem tersebut dianggap efektif dan efisien untuk
diterapkan juga oleh Indonesia.