Berita24.com— Bekerjasama dengan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Pro...
Berita24.com—Bekerjasama
dengan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (Uhamka) gelar kuliah Umum di Aula Ahmad
Dahlan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, Tanah Merdeka,
Jakarta Timur. Kamis (03/01).
Dalam
sambutannya, wakil rektor tiga Uhamka, Bunyamin menegaskan bahwa di tahun
politik saat ini, insya’Allah Mahasiswa Uhamka sudah menentukan sikap untuk
pilpres 2019. Ia menganggap bahwa memasuki tahun politik, kita sudah tidak bisa
lagi netral.
“Sebentar
lagi adzan Dzuhur, dari saya singkat saja, bahwa saat ini kita sudah memasuki
tahun politik dan insya’Allah mahasiswa Uhamka sudah mengambil sikap untuk
pilpres 2019. Karena kita sudah tidak bisa lagi netral atau di tengah tengah.
Pilihannya hanya memilih nomor satu atau nomor dua” tegas Bunyamin, Jakarta
(03/01)
Beberapa
Mahasiswa menjawab nomor tiga, bunyamin spontan menjawab tidak ada nomor tiga
“Tidak ada nomor tiga, kecuali wakil rektor tiga Uhamka ikut nyalon”ujarnya, Jakarta
(03/01)
Bunyamin
juga mengucapkan terimakasih kepada Mabes karena telah mengajak bekerja sama
BEM Uhamka dalam acara yang positif. Ia juga berharap kerjasama ini akan
dilakukan pada kegiatan lain. “Saya mengucapkan terimakasih kepada Mabes yang
telah mengajak kerja sama kepada BEM Uhamka untuk acara yang positif, semoga
kerjasama ini bisa dilakukan untuk kegiatan positif lain kedepannya. Ujar Bunyamin, Jakarta (03/01).
Selain
itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Uhamka, Arief Rachman Hakim mengatakan dalam sambutannya bahwa
bukan hal yang mustahil jika bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam ini hancur terpecah belah oleh berbagai macam konflik sosial, maka sudah
seharusnya Pemuda dan Mahasiswa menjadi garda terdepan untuk menjaga kesatuan
dan keutuhan NKRI.
"Kita sebagai
pemuda harus tetap menjaga persatuan. Maka teman-teman, mahasiswa dan pemuda
harus menjadi garda terdepan dalam kemajuan sehigga Indonesia tetap bersatu dan
dapat bersaing di kancah Onternasional," tegas Arief, Jakarta, (03/01).
Hal ini di tegaskan
kembali oleh sekertaris jendral (sekjend) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK),
Riyan Hidayat menjelaskan sebagai generasi milenial harus memiliki standing
posisi yang jelas sehingga tidak mudah termakan oleh isyu atau hoaks yang
beredar.
“ Ketika di berikan
Isyu A semuanya ikut, ketika diberikan Isyu B semuanya ikut.Kita tidak pernah
memberikan satu standing posisi yang jelas tempat dimana seharusnya kita
berdiri untuk menegakan cita-cita perjuangan kita sebagai anak muda itu
seringkali kita lupakan. Oleh karenanya, sebagai generasi milenial hususnya
kita sebagai pemuda itu harus menancapkan pada satu posisi yang jelas. Kita
tidak boleh termakan oleh satu isu yang tidak jelas datangnya dari mana” ucap
Riyan, Jakarta (03/01).
Pesan lain juga
disampaikan oleh wakil Satgas Mabes Polri, Fadil Imran dalam materi kuliah
Umumnya mengemukakan bahwa mahasiswa
harus berada di garda terdepan untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas.
“Mahasiswa menjadi garda terdepan menjadikan
demokrasi yang berkualitas. Pilih pemimpin yang berkualitas, tidak melakukan
hox, melaksanakan hak pilih dalam pemilu. Mahasisiwa menjadi alat perekat dan
pemersatu bangsa. Jadilah Mahasiswa mempunyai semangat untuk melakukan
perubahan Kemajuan Bangsa” pungkas Fadil, Jakarta (03/01).
#2019KuliahMurah? yu kepoin disini